Bahaya Tersembunyi Dibalik Aplikasi Video Conference dan Rapat Online Zoom
Dari pendiri PayPal, SpaceX hingga FBI melarang penggunaan Aplikasi Zoom sebagai alat komunikasi untuk rapat jarak jauh secara online dan video conference.
Sebab ada bahaya tersembunyi yang mengintai dibalik aplikasi video conference dan rapat jarak jauh secara online melalui aplikasi remote meeting zoom.us .
Elon Musk pendiri dan CEO SpaceX, yang juga pendiri Paypal dan Tesla Motor melarang karyawannya menggunakan aplikasi konferensi video dan remote meeting Zoom.
FBI juga mengeluarkan peringatan terkait platform video konferensi dan rapat jarak jauh Zoom untuk melawan "pembajakan VTC" dan "pemboman Zoom".
FBI bahkan menyebutkan suatu kejadian dimana ada seseorang yang tidak dikenal masuk kedalam kelas konferensi video online, dan meneriakkan kata-kata kotor serta menyebarkan alamat rumah guru.
Larangan menggunakan aplikasi Zoom sebagai sarana untuk melakukan meeting jarak jauh atau video konferensi ini menyangkut masalah privasi dan keamanan yang signifikan.
Pendiri dan CEO SpaceX - Elon Musk melarang menggunakan Zoom video konferensi ini disebabkan karena mereka mengembangkan teknologi yang dianggap penting bagi keamanan nasional.
Banyak daftar buruk dari Aplikasi Zoom yang populer dikala wabah corona melanda saat ini.
Popularitas aplikasi rapat online Zoom yang meroket di tengah pandemi virus corona tidak sejalan dengan kualitas keamanan data para penggunanya.
Ternyata video conference Zoom tidak terenkripsi secara end-to-end, walaupun pihak zoom telah mengklaim enkripisi tersebut.
Zoom menggunakan enkripsi Transport Layer Security (TLS) yang biasa digunakan pada situs web HTTPS, jadi data yang dienkripsi itu antara pengguna dan server Zoom.
Sedangkan istilah enkripsi end-to-end mengacu pada perlindungan konten antara pengguna sepenuhnya tanpa akses perusahaan sama sekali, seperti pada aplikasi WhatsApp.
Hal ini dapat membuat orang asing dapat dengan mudah mendapatkan foto, alamat email hingga melakukan video call/ konferensi dengan ribuan pengguna tersebut.
Bahkan data pengguna tersebut tetap dikirimkan oleh Zoom ke Facebook sekalipun mereka tidak punya akun Facebook.
Apalagi Zoom sendiri tidak membeberkan akan melakukan praktik berbagi data kepada Facebook itu dalam kebijakan privasinya.
Setelah aplikasi diunduh dan digunakan di ponsel atau tablet pengguna, aplikasi Zoom akan terhubung ke Graph API Facebook.
Kebijakan privasi Zoom tidak menjelaskan soal jenis pembagian data tersebut. Perusahaan itu hanya mengatakan berbagi data dengan pihak ketiga tanpa menyebutkan nama Facebook secara khusus.
Peneliti keamanan cyber juga menemukan bahwa Aplikasi Zoom bisa menginstal dirinya sendiri di Mac tanpa harus ada interaksi dari pengguna.
Apalagi ada serangkaian serangan hacker yang dikenal dengan Zoombombing berupa gangguan dari luar yang membajak konferensi video dengan mengirim gambar-gambar tidak senonoh atau ujaran kebencian yang disertai ancaman.
Bisa Anda bayangkan bagaimana aplikasi zoom ini ketika digunakan oleh instansi pemerintah yang membahas langkah-langkah strategis pada rapat online mereka dan data-data yang dibagikan serta video konferensinya dapat dibajak oleh pihak luar.
Sebagai alternatif, ada banyak aplikasi rapat online atau rapat jarak jauh remote meeting dan video conference yang bisa digunakan selain zoom.
Bisa Anda lihat di Aplikasi Remote Meeting dan Video Conference Selain Zoom untuk Mendukung WFH ini.
Sebab ada bahaya tersembunyi yang mengintai dibalik aplikasi video conference dan rapat jarak jauh secara online melalui aplikasi remote meeting zoom.us .
Elon Musk pendiri dan CEO SpaceX, yang juga pendiri Paypal dan Tesla Motor melarang karyawannya menggunakan aplikasi konferensi video dan remote meeting Zoom.
FBI juga mengeluarkan peringatan terkait platform video konferensi dan rapat jarak jauh Zoom untuk melawan "pembajakan VTC" dan "pemboman Zoom".
FBI bahkan menyebutkan suatu kejadian dimana ada seseorang yang tidak dikenal masuk kedalam kelas konferensi video online, dan meneriakkan kata-kata kotor serta menyebarkan alamat rumah guru.
Larangan menggunakan aplikasi Zoom sebagai sarana untuk melakukan meeting jarak jauh atau video konferensi ini menyangkut masalah privasi dan keamanan yang signifikan.
Baca: Dapat SMS Spam dan Terlanjur Mengklik Tautannya, Lakukan Hal Ini
Bahaya Tersembunyi Dibalik Aplikasi Rapat Online Zoom
Seiring dengan merebaknya kasus covid-19, dan anjuran untuk melakukan social/ physical distancing dengan melakukan pekerjaan dari rumah atau work from home (WFH), penggunaan aplikasi Zoom meningkat tajam, baik dikalangan swasta maupun instansi pemerintah.Pendiri dan CEO SpaceX - Elon Musk melarang menggunakan Zoom video konferensi ini disebabkan karena mereka mengembangkan teknologi yang dianggap penting bagi keamanan nasional.
Banyak daftar buruk dari Aplikasi Zoom yang populer dikala wabah corona melanda saat ini.
Popularitas aplikasi rapat online Zoom yang meroket di tengah pandemi virus corona tidak sejalan dengan kualitas keamanan data para penggunanya.
Ternyata video conference Zoom tidak terenkripsi secara end-to-end, walaupun pihak zoom telah mengklaim enkripisi tersebut.
Zoom menggunakan enkripsi Transport Layer Security (TLS) yang biasa digunakan pada situs web HTTPS, jadi data yang dienkripsi itu antara pengguna dan server Zoom.
Sedangkan istilah enkripsi end-to-end mengacu pada perlindungan konten antara pengguna sepenuhnya tanpa akses perusahaan sama sekali, seperti pada aplikasi WhatsApp.
Hal ini dapat membuat orang asing dapat dengan mudah mendapatkan foto, alamat email hingga melakukan video call/ konferensi dengan ribuan pengguna tersebut.
Baca: Hapus Aplikasi Berbahaya Berikut Jika Ada di Ponsel Anda
Zoom Mengirim Data Meeting ke Facebook Secara Diam-diam
Zoom juga dikabarkan diam-diam mengirimkan data para penggunanya ke Facebook tanpa sepengetahuan mereka.Bahkan data pengguna tersebut tetap dikirimkan oleh Zoom ke Facebook sekalipun mereka tidak punya akun Facebook.
Apalagi Zoom sendiri tidak membeberkan akan melakukan praktik berbagi data kepada Facebook itu dalam kebijakan privasinya.
Setelah aplikasi diunduh dan digunakan di ponsel atau tablet pengguna, aplikasi Zoom akan terhubung ke Graph API Facebook.
Kebijakan privasi Zoom tidak menjelaskan soal jenis pembagian data tersebut. Perusahaan itu hanya mengatakan berbagi data dengan pihak ketiga tanpa menyebutkan nama Facebook secara khusus.
Zoom Bisa Melacak hingga Melakukan Install Otomatis Seperti Malware
Zoom kembali dikritik karena fitur pelacakan peserta rapat mereka. Saat fitur ini diaktifkan, admin host atau penggelar rapat dapat memeriksa apakah peserta menjauh dari laptop selama panggilan.Peneliti keamanan cyber juga menemukan bahwa Aplikasi Zoom bisa menginstal dirinya sendiri di Mac tanpa harus ada interaksi dari pengguna.
Baca: Aplikasi Chatting untuk Jaringan Lokal (LAN) KantorTeknik ini juga biasanya digunakan oleh malware di macOS.
Apalagi ada serangkaian serangan hacker yang dikenal dengan Zoombombing berupa gangguan dari luar yang membajak konferensi video dengan mengirim gambar-gambar tidak senonoh atau ujaran kebencian yang disertai ancaman.
Bisa Anda bayangkan bagaimana aplikasi zoom ini ketika digunakan oleh instansi pemerintah yang membahas langkah-langkah strategis pada rapat online mereka dan data-data yang dibagikan serta video konferensinya dapat dibajak oleh pihak luar.
Sebagai alternatif, ada banyak aplikasi rapat online atau rapat jarak jauh remote meeting dan video conference yang bisa digunakan selain zoom.
Bisa Anda lihat di Aplikasi Remote Meeting dan Video Conference Selain Zoom untuk Mendukung WFH ini.
TENTANG KAMI : Situs yang didedikasikan sebagai tempat untuk belajar Soal CPNS, Psikotes dan Blogging. Informasi terkini tentang Drakor terbaru, Loker, Lifestyle dan Teknologi. Terus ikuti kami untuk update artikel terbaru, atau ikuti kami di Facebook dan Twitter.
Posting Komentar untuk "Bahaya Tersembunyi Dibalik Aplikasi Video Conference dan Rapat Online Zoom"