Perhatikan! Segera Lakukan Ini Ketika Mesin Mobil Anda Mengalami Overheat Dijalan
Masalah mesin overheat atau panas masih sangat menghantui para pemilik kendaraan roda empat (mobil).
Ada banyak penyebab yang bisa membuat mesin mobil menjadi overheat/ panas.
Bisa karena ada kerusakan atau komponen pendingin mobil yang aus, atau bisa juga karena keadaan selama perjalanan.
Apalagi saat musim kemarau seperti ini, ditambah pula dengan kemacetan yang semakin menjadi-jadi, membuat mesin mobil rentan mengalami masalah overheat.
Satu-satunya cara untuk menjaga kenyamanan mengemudi ketika terjebak didalam kemacetan adalah dengan tetap menyalakan AC mobil, agar tidak kepanasan dan menjaga suhu dalam kabin tetap dingin.
Namun, melakukan hal ini dapat membuat resiko mesin mobil overheat atau panas semakin tinggi.
Apalagi bagi pengendara yang kurang begitu memperhatikan perawatan mobilnya, terutama dalam hal perawatan sistem pendinginan mesin mobil.
Nah, jika memang keadaan seperti ini yang Anda alami, yakni mengalami kendala mesin mobil overheat saat sedang berada diperjalanan, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian Anda, agar tidak semakin membahayakan komponen mesin mobil Anda.
Baca: Jangan Lakukan Ini Pada Mobil Transmisi Otomatis Anda
DENSO INDONESIA yang merupakan perusahaan joint venture antara DENSO CORPORATION dan PT Astra International di dalam grup PT Astra Otoparts Tbk, yang bergerak dibidang manufaktur komponen otomotif, dengan produknya seperti Spark Plug, Car/ Bus/Truck AC, Radiator, Filter, Magneto, dan lain-lain, mengatakan dalam keterangan resminya bahwa penyebab mesin mobil overheat bisa diakibatkan karena suhu pembakaran tidak didinginkan secara optimal.
Dan jika hal itu terjadi, maka bukan tidak mungkin juga dapat mengakibatkan rusaknya komponen-komponen pada mesin mobil, seperti head silinder, dll.
Apabila dibiarkan maka akan berkibat fatal, seperti mesin mati karena tidak berfungsinya sebagian komponen mesin kendaraan, mulai dari piston yang terkunci atau klep yang bengkok akibat pemuaian.
Apabila pemilik kendaraan rajin melakukan perawatan terhadap mobilnya, terutama untuk bagian sistem pendinginan mobil seperti radiator, water cooler khusus, selang yang mengaliri air radiator serta memastikan kipas radiator berfungsi secara normal, maka tidak akan mungkin terjadi yang namanya mobil overheat/ panas.
Namun, walaupun demikian tidak menutup kemungkinan ada beberapa komponen dari sistem pendinginan yang mengalami kerusakan atau aus.
Adapun ciri-ciri komponen sistem pendinginan ini mengalami kerusakan yang bisa membuat mesin mobil overheat ketika sedang digunakan, adalah sebagai berikut.
Penyebab yang paling umum terjadi pada mesin mobil yang mengalami overheat atau panas adalah tidak berfungsinya kipas pendingin radiator secara optimal.
Air radiator berfungsi mendinginkan mesin mobil dengan jalan mengalirkan air / coolan yang telah didingankan didalam radiator kedalam mesin mobil.
Selanjutnya, air radiator/ coolan didalam mesin mobil yang telah panas dialirkan kedalam radiator mobil untuk didinginkan dengan bantuan kipas radiator.
Secara umum cara kerja sistem pendinginan mesin mobil adalah mensirkulasikan air coolan dari radiator yang telah didingankan dengan bantuan kipas radiator, kedalam mesin mobil.
Selanjutnya air coolan yang telah panas didalam mesin mobil disirkulasikan kembali kedalam radiator untuk didinginkan kembali.
Nah, selama proses sirkulasi ini, jika kipas pendingin mati atau tidak berfungsi secara maksimal, maka tidak ada aliran udara yang akan mendinginkan coolant pada radiator.
Sehingga suhu mesin akan tetap panas karena air coolant tidak melakukan proses pendinginan ketika berada didalam radiator sebelum dialirkan kedalam mesin.
Akibatnya, temperatur di ruang pembakaran mesin akan tetap panas dan dapat mengakibatkan mesin mobil overheat.
Untuk ciri ciri komponen sistem pendingan mesin mobil yang mengalami aus atau kerusakan berikutnya adalah tutup radiator.
Ciri-ciri yang satu ini tidak banyak diketahui oleh pemilik kendaraan, sehingga ketika terjadi overheat, sering kali hanya melihat pada bagian radiator atau air coolan nya saja.
Sebab banyak pemilik kendaraan (mobil) menganggap tutup radiator ini sama fungsinya seperti alat penutup lainnya.
Padahal, tutup radiator dibuat secara khusus untuk jenis kendaraan yang khusus pula.
Banyak yang melupakan peran penting dari tutup radiator dalam proses pendinginan mesin mobil, sehingga luput dari perhatian.
Tutup radiator berfungsi sebagai akses keluar cairan/ coolan apabila tekanan di sistem radiator terlalu tinggi karena mesin terlalu panas.
Tutup radiator memiliki sistem buka tutup yang memiliki nilai tekanan tertentu.
Apabila tekanan dalam radiator melebihi nilai tekanan pada tutup radiator, maka tutup radiator akan terbuka, dan mengalirkan air radiator/ coolan yang terlalu panas kedalam reservoir air radiator.
Serta menggantikannya dengan air coolan didalam reservoir kedalam radiator.
Sistem buka-tutup akses di penutup radiator diatur oleh komponen yang desain, serta nilai tekanannya bisa berbeda untuk setiap jenis dan merek mobil.
Sistem radiator yang berisi cairan bekerja dalam ruang vakum, tekanan di dalamnya diatur oleh masing-masing pabrikan dan ukurannya bisa berbeda-beda.
Bila Anda perhatikan pada penutup radiator, maka Anda akan melihat angka ukuran tekanan bar 0,9, 1,1, atau 1,2.
Karena itu, alangkah baiknya Anda tidak mengganti tutup radiator ini dengan produk aftermarket.
Jikapun terjadi kerusakan, maka gantilah dengan tutup radiator asli.
Mengganti penutup radiator dengan produk aftermarket yang tidak sesuai bisa mengganggu kerja sistem pendinginan.
Selain itu, salah satu komponen bahan dari cap (tutup) radiator berbahan dasar karet menjadi getas karena terkena panas coolant sehingga tidak bisa mengatur tekanan di dalam radiator.
Selain itu cap radiator harus sesuai dengan spesifikasi kendaraan, karena jika tidak, maka valve di cap radiator tidak akan terbuka ketika tekanan radiator tinggi yang diakibatkan suhu mesin yang panas.
Hal ini bisa menyebabkan mesin mobil overheat karena sirkulasi coolant tidak bekerja maksimal.
Baca: Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Menyetir Mobil Sendirian
Penyebab mesin mobil overheat berikutnya adalah radiator yang mengalami kebocoran.
Radiator yang bocor biasanya disebabkan oleh korosi pada kisi-kisi radiator.
Hal ini biasanya karena radiator sering diisi atau diganti dengan air biasa atau diisi dengan selain air radiator (coolant).
Kandungan oksigen dalam air bertemu dengan logam maka terjadilah reaksi kimia yang mengakibatkan korosi (karat).
Karena korosi tersebut, radiator yang berbahan logam akan terkikis dan menyebabkan kebocoran.
Pada kebocoran ini, coolant menjadi terbuang sehingga tidak cukup untuk mendinginkan suhu mesin kendaraan.
Penyebab mesin mobil overheat yang paling sering ditemui adalah air radiator habis.
Air radiator (coolant) bisa habis karena penguapan akibat suhu mesin yang panas.
Atau, yang paling sering terjadi karena terdapat kebocoran pada sistem sirkulasi radiator.
Hal ini dapat menyebabkan sistem sirkulasi radiator tidak bekerja optimal. Jika air radiator menjadi sedikit, maka suhu di mesin tidak dapat didinginkan.
Lalu, yang terjadi adalah mesin mobil overheat.
Selang radiator bocor atau pecah biasanya terjadi karena disebabkan oleh faktor usia mobil, umur selang radiator yang lumayan uzur.
Biasanya, umur mobil diatas lima tahun selang radiator mobil sudah aus atau keras dan getas, sehingga mudah pecah dan bocor.
Karena itu untuk mobil yang berumur diatas lima tahun perlu mendapat perhatian khusus pada selang radiator yang digunakan.
Hal yang harus dilakukan ketika mesin mobil mengalami overheat atau panas adalah sebagai berikut:
Langkah yang paling tepat jika mesin mobil mengalami overheat adalah dengan langsung menepikan mobil ke pinggir jalan dan segera mematikan mesin mobil agar temperatur atau suhu mesin turun kembali.
Hal ini dilakukan agar mobil tidak mengalami kerusakan yang lebih parah.
Ketika mesin mobil overheat jangan pernah membiarkan panas mesin terperangkap di ruang mesin karena akan menyebabkan komponen lain ikut mengalami kerusakan karena panas tersebut.
Setelah menghentikan kendaraan dan mematikan mesin mobil, bukalah kap mesin mobil agar panas di dalam ruang kap mesin terbuang.
Ingat! Lakukan hal ini dengan hati-hati karena biasanya tuas pengait kap mesin yang berada di dekat radiator ikut panas, sehingga tangan Anda tidak ikut terbakar kena panas radiator.
Jangan pernah membuka tutup radiator ketika mesin mobil overheat.
Sebab apabila Anda tetap memaksa untuk membuka tutup radiator pada saat mesin mobil masih panas,
maka dapat menyebabkan uap dan air radiator yang bertekanan tinggi tersebut menyembur keluar yang dapat mengakibatkan luka bakar serius jika terpapar tubuh, muka, ataupun kulit Anda.
Setiap mobil pasti memiliki tabung cadangan air radiator atau yang biasa dikenal dengan reservoir radiator yang terhubung ke bagian atas radiator.
Memeriksa air didalam reservoir radiator dapat membantu Anda untuk melihat apakah air radiator berkurang atau tidak.
Selain itu, perhatikan juga indikator ketinggian air disana, sebab jika jumlah air didalam reservoir radiator kurang maka bisa berbahaya untuk mesin.
Langkah pertama yang bisa dilakukan, yakni menambahkan cairan pendingin sampai posisi garis atas.
Anda tetap masih bisa mengisi air di tabung reservoir radiator meskipun mesin mobil masih dalam keadaan panas atau Anda bisa juga menunggu kondisi mesin dingin.
Ketika mesin mobil mengalami overheat, coba perhatikan apakah ada air yang mengalir ke bawah kolong mobil di bagian depan atau tidak.
Jika ada, sudah dapat dipastikan radiator mobil Anda bocor atau bahkan mungkin lebih parah mesin mobil Anda bisa jebol, jadi akan lebih baik untuk meminta bantuan dengan menelepon teman atau bengkel resmi terdekat untuk melakukan penderekan.
Akan tetapi jika ternyata tidak ada kebocoran, maka kemungkinan terbesar adalah air radiator mobil Anda kosong.
Baca: Perbedaan Dinamo Starter dan Dinamo Ampere pada Mobil
Jika Anda mengalami kondisi seperti ini, maka Anda wajib menunggu mesin mobil Anda hingga dingin.
Jika sudah dingin baru buka tutup air radiator dengan ditutup kain lap.
Selanjutnya, buka tutup air radiator secara perlahan untuk menghindari adanya semburan air panas dari radiator.
Jika Anda sudah berhasil membuka tutup air radiator, maka cobalah untuk mengisi ulang cairan di dalamnya dengan air mineral yang kamu miliki atau air kran.
Air mineral memang tidak dianjurkan untuk menjadi cairan pendingin mesin mobil, namun dalam kondisi sedang dalam perjalanan maka tentu tidak ada pilihan selain mengisinya dengan air mineral.
Setelah mengisi air radiator, cobalah cek apakah air radiator bersirkulasi dengan normal ataukah tidak.
Caranya adalah dengan membuka tutup radiator ketika mesin sudah dingin baru kemudian menstarter mesin dan melihat bagian dalam lubang radiator.
Bila air radiator tidak terlihat bersirkulasi berarti ada bagian sistem pendinginan yang tersumbat.
Periksa juga apakah kipas radiator mobil Anda berfungsi dengan baik atau tidak.
Ketika suhu mesin mobil Anda sudah mulai memanas, dan saat mesin mobil sudah panas namun kipas radiator Anda tidak terputar atau putarannya lemah, maka bisa dipastikan penyebabnya adalah kipas radiator Anda.
Beberapa penyebab mesin mobil mengalami overheat atau panas diatas merupakan penyebab umum yang paling sering terjadi, dan juga pernah admin alami sendiri.
Ingat, jangan panik saat mengalami mesin mobil overheat, karena pada dasarnya setiap kegagalan yang terjadi pada fungsi dari sebuah kendaraan pasti ada solusinya, jika kita tetap berpikir dengan tenang dan jernih.
Demikianlah beberapa penyebab dan tips menghadapi masalah overheat mesin mobil saat berada dalam perjalanan dari kami awambicara otomotif. Semoga bermanfaat!
Ada banyak penyebab yang bisa membuat mesin mobil menjadi overheat/ panas.
Bisa karena ada kerusakan atau komponen pendingin mobil yang aus, atau bisa juga karena keadaan selama perjalanan.
Apalagi saat musim kemarau seperti ini, ditambah pula dengan kemacetan yang semakin menjadi-jadi, membuat mesin mobil rentan mengalami masalah overheat.
Satu-satunya cara untuk menjaga kenyamanan mengemudi ketika terjebak didalam kemacetan adalah dengan tetap menyalakan AC mobil, agar tidak kepanasan dan menjaga suhu dalam kabin tetap dingin.
Namun, melakukan hal ini dapat membuat resiko mesin mobil overheat atau panas semakin tinggi.
Apalagi bagi pengendara yang kurang begitu memperhatikan perawatan mobilnya, terutama dalam hal perawatan sistem pendinginan mesin mobil.
Nah, jika memang keadaan seperti ini yang Anda alami, yakni mengalami kendala mesin mobil overheat saat sedang berada diperjalanan, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian Anda, agar tidak semakin membahayakan komponen mesin mobil Anda.
Baca: Jangan Lakukan Ini Pada Mobil Transmisi Otomatis Anda
DENSO INDONESIA yang merupakan perusahaan joint venture antara DENSO CORPORATION dan PT Astra International di dalam grup PT Astra Otoparts Tbk, yang bergerak dibidang manufaktur komponen otomotif, dengan produknya seperti Spark Plug, Car/ Bus/Truck AC, Radiator, Filter, Magneto, dan lain-lain, mengatakan dalam keterangan resminya bahwa penyebab mesin mobil overheat bisa diakibatkan karena suhu pembakaran tidak didinginkan secara optimal.
Dan jika hal itu terjadi, maka bukan tidak mungkin juga dapat mengakibatkan rusaknya komponen-komponen pada mesin mobil, seperti head silinder, dll.
Apabila dibiarkan maka akan berkibat fatal, seperti mesin mati karena tidak berfungsinya sebagian komponen mesin kendaraan, mulai dari piston yang terkunci atau klep yang bengkok akibat pemuaian.
Penyebab mesin mobil overheat
Apabila pemilik kendaraan rajin melakukan perawatan terhadap mobilnya, terutama untuk bagian sistem pendinginan mobil seperti radiator, water cooler khusus, selang yang mengaliri air radiator serta memastikan kipas radiator berfungsi secara normal, maka tidak akan mungkin terjadi yang namanya mobil overheat/ panas.
Namun, walaupun demikian tidak menutup kemungkinan ada beberapa komponen dari sistem pendinginan yang mengalami kerusakan atau aus.
Adapun ciri-ciri komponen sistem pendinginan ini mengalami kerusakan yang bisa membuat mesin mobil overheat ketika sedang digunakan, adalah sebagai berikut.
Kipas radiator mati atau rusak
Penyebab yang paling umum terjadi pada mesin mobil yang mengalami overheat atau panas adalah tidak berfungsinya kipas pendingin radiator secara optimal.
Air radiator berfungsi mendinginkan mesin mobil dengan jalan mengalirkan air / coolan yang telah didingankan didalam radiator kedalam mesin mobil.
Selanjutnya, air radiator/ coolan didalam mesin mobil yang telah panas dialirkan kedalam radiator mobil untuk didinginkan dengan bantuan kipas radiator.
Secara umum cara kerja sistem pendinginan mesin mobil adalah mensirkulasikan air coolan dari radiator yang telah didingankan dengan bantuan kipas radiator, kedalam mesin mobil.
Selanjutnya air coolan yang telah panas didalam mesin mobil disirkulasikan kembali kedalam radiator untuk didinginkan kembali.
Nah, selama proses sirkulasi ini, jika kipas pendingin mati atau tidak berfungsi secara maksimal, maka tidak ada aliran udara yang akan mendinginkan coolant pada radiator.
Sehingga suhu mesin akan tetap panas karena air coolant tidak melakukan proses pendinginan ketika berada didalam radiator sebelum dialirkan kedalam mesin.
Akibatnya, temperatur di ruang pembakaran mesin akan tetap panas dan dapat mengakibatkan mesin mobil overheat.
Tutup radiator rusak atau tidak sesuai
Untuk ciri ciri komponen sistem pendingan mesin mobil yang mengalami aus atau kerusakan berikutnya adalah tutup radiator.
Ciri-ciri yang satu ini tidak banyak diketahui oleh pemilik kendaraan, sehingga ketika terjadi overheat, sering kali hanya melihat pada bagian radiator atau air coolan nya saja.
Sebab banyak pemilik kendaraan (mobil) menganggap tutup radiator ini sama fungsinya seperti alat penutup lainnya.
Padahal, tutup radiator dibuat secara khusus untuk jenis kendaraan yang khusus pula.
Banyak yang melupakan peran penting dari tutup radiator dalam proses pendinginan mesin mobil, sehingga luput dari perhatian.
Tutup radiator berfungsi sebagai akses keluar cairan/ coolan apabila tekanan di sistem radiator terlalu tinggi karena mesin terlalu panas.
Tutup radiator memiliki sistem buka tutup yang memiliki nilai tekanan tertentu.
Apabila tekanan dalam radiator melebihi nilai tekanan pada tutup radiator, maka tutup radiator akan terbuka, dan mengalirkan air radiator/ coolan yang terlalu panas kedalam reservoir air radiator.
Serta menggantikannya dengan air coolan didalam reservoir kedalam radiator.
Sistem buka-tutup akses di penutup radiator diatur oleh komponen yang desain, serta nilai tekanannya bisa berbeda untuk setiap jenis dan merek mobil.
Sistem radiator yang berisi cairan bekerja dalam ruang vakum, tekanan di dalamnya diatur oleh masing-masing pabrikan dan ukurannya bisa berbeda-beda.
Bila Anda perhatikan pada penutup radiator, maka Anda akan melihat angka ukuran tekanan bar 0,9, 1,1, atau 1,2.
Karena itu, alangkah baiknya Anda tidak mengganti tutup radiator ini dengan produk aftermarket.
Jikapun terjadi kerusakan, maka gantilah dengan tutup radiator asli.
Mengganti penutup radiator dengan produk aftermarket yang tidak sesuai bisa mengganggu kerja sistem pendinginan.
Selain itu, salah satu komponen bahan dari cap (tutup) radiator berbahan dasar karet menjadi getas karena terkena panas coolant sehingga tidak bisa mengatur tekanan di dalam radiator.
Selain itu cap radiator harus sesuai dengan spesifikasi kendaraan, karena jika tidak, maka valve di cap radiator tidak akan terbuka ketika tekanan radiator tinggi yang diakibatkan suhu mesin yang panas.
Hal ini bisa menyebabkan mesin mobil overheat karena sirkulasi coolant tidak bekerja maksimal.
Baca: Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Menyetir Mobil Sendirian
Radiator bocor
Penyebab mesin mobil overheat berikutnya adalah radiator yang mengalami kebocoran.
Radiator yang bocor biasanya disebabkan oleh korosi pada kisi-kisi radiator.
Hal ini biasanya karena radiator sering diisi atau diganti dengan air biasa atau diisi dengan selain air radiator (coolant).
Kandungan oksigen dalam air bertemu dengan logam maka terjadilah reaksi kimia yang mengakibatkan korosi (karat).
Karena korosi tersebut, radiator yang berbahan logam akan terkikis dan menyebabkan kebocoran.
Pada kebocoran ini, coolant menjadi terbuang sehingga tidak cukup untuk mendinginkan suhu mesin kendaraan.
Air radiator habis
Penyebab mesin mobil overheat yang paling sering ditemui adalah air radiator habis.
Air radiator (coolant) bisa habis karena penguapan akibat suhu mesin yang panas.
Atau, yang paling sering terjadi karena terdapat kebocoran pada sistem sirkulasi radiator.
Hal ini dapat menyebabkan sistem sirkulasi radiator tidak bekerja optimal. Jika air radiator menjadi sedikit, maka suhu di mesin tidak dapat didinginkan.
Lalu, yang terjadi adalah mesin mobil overheat.
Selang radiator bocor atau pecah
Selang radiator bocor atau pecah biasanya terjadi karena disebabkan oleh faktor usia mobil, umur selang radiator yang lumayan uzur.
image: kaskus |
Karena itu untuk mobil yang berumur diatas lima tahun perlu mendapat perhatian khusus pada selang radiator yang digunakan.
Apa yang harus dilakukan ketika mesin mobil overheat?
Hal yang harus dilakukan ketika mesin mobil mengalami overheat atau panas adalah sebagai berikut:
Hentikan mobil dan matikan mesin
Langkah yang paling tepat jika mesin mobil mengalami overheat adalah dengan langsung menepikan mobil ke pinggir jalan dan segera mematikan mesin mobil agar temperatur atau suhu mesin turun kembali.
Hal ini dilakukan agar mobil tidak mengalami kerusakan yang lebih parah.
Membuka kap mesin mobil
Ketika mesin mobil overheat jangan pernah membiarkan panas mesin terperangkap di ruang mesin karena akan menyebabkan komponen lain ikut mengalami kerusakan karena panas tersebut.
Setelah menghentikan kendaraan dan mematikan mesin mobil, bukalah kap mesin mobil agar panas di dalam ruang kap mesin terbuang.
Ingat! Lakukan hal ini dengan hati-hati karena biasanya tuas pengait kap mesin yang berada di dekat radiator ikut panas, sehingga tangan Anda tidak ikut terbakar kena panas radiator.
Jangan buka tutup radiator
Jangan pernah membuka tutup radiator ketika mesin mobil overheat.
Sebab apabila Anda tetap memaksa untuk membuka tutup radiator pada saat mesin mobil masih panas,
maka dapat menyebabkan uap dan air radiator yang bertekanan tinggi tersebut menyembur keluar yang dapat mengakibatkan luka bakar serius jika terpapar tubuh, muka, ataupun kulit Anda.
Periksa tabung reservoir atau air cadangan radiator
Setiap mobil pasti memiliki tabung cadangan air radiator atau yang biasa dikenal dengan reservoir radiator yang terhubung ke bagian atas radiator.
Memeriksa air didalam reservoir radiator dapat membantu Anda untuk melihat apakah air radiator berkurang atau tidak.
Selain itu, perhatikan juga indikator ketinggian air disana, sebab jika jumlah air didalam reservoir radiator kurang maka bisa berbahaya untuk mesin.
Langkah pertama yang bisa dilakukan, yakni menambahkan cairan pendingin sampai posisi garis atas.
Anda tetap masih bisa mengisi air di tabung reservoir radiator meskipun mesin mobil masih dalam keadaan panas atau Anda bisa juga menunggu kondisi mesin dingin.
Ketika mesin mobil mengalami overheat, coba perhatikan apakah ada air yang mengalir ke bawah kolong mobil di bagian depan atau tidak.
Jika ada, sudah dapat dipastikan radiator mobil Anda bocor atau bahkan mungkin lebih parah mesin mobil Anda bisa jebol, jadi akan lebih baik untuk meminta bantuan dengan menelepon teman atau bengkel resmi terdekat untuk melakukan penderekan.
Akan tetapi jika ternyata tidak ada kebocoran, maka kemungkinan terbesar adalah air radiator mobil Anda kosong.
Baca: Perbedaan Dinamo Starter dan Dinamo Ampere pada Mobil
Jika Anda mengalami kondisi seperti ini, maka Anda wajib menunggu mesin mobil Anda hingga dingin.
Jika sudah dingin baru buka tutup air radiator dengan ditutup kain lap.
Selanjutnya, buka tutup air radiator secara perlahan untuk menghindari adanya semburan air panas dari radiator.
Jika Anda sudah berhasil membuka tutup air radiator, maka cobalah untuk mengisi ulang cairan di dalamnya dengan air mineral yang kamu miliki atau air kran.
Air mineral memang tidak dianjurkan untuk menjadi cairan pendingin mesin mobil, namun dalam kondisi sedang dalam perjalanan maka tentu tidak ada pilihan selain mengisinya dengan air mineral.
Setelah mengisi air radiator, cobalah cek apakah air radiator bersirkulasi dengan normal ataukah tidak.
Caranya adalah dengan membuka tutup radiator ketika mesin sudah dingin baru kemudian menstarter mesin dan melihat bagian dalam lubang radiator.
Bila air radiator tidak terlihat bersirkulasi berarti ada bagian sistem pendinginan yang tersumbat.
Periksa juga apakah kipas radiator mobil Anda berfungsi dengan baik atau tidak.
Ketika suhu mesin mobil Anda sudah mulai memanas, dan saat mesin mobil sudah panas namun kipas radiator Anda tidak terputar atau putarannya lemah, maka bisa dipastikan penyebabnya adalah kipas radiator Anda.
Beberapa penyebab mesin mobil mengalami overheat atau panas diatas merupakan penyebab umum yang paling sering terjadi, dan juga pernah admin alami sendiri.
Ingat, jangan panik saat mengalami mesin mobil overheat, karena pada dasarnya setiap kegagalan yang terjadi pada fungsi dari sebuah kendaraan pasti ada solusinya, jika kita tetap berpikir dengan tenang dan jernih.
Demikianlah beberapa penyebab dan tips menghadapi masalah overheat mesin mobil saat berada dalam perjalanan dari kami awambicara otomotif. Semoga bermanfaat!
TENTANG KAMI : Situs yang didedikasikan sebagai tempat untuk belajar Soal CPNS, Psikotes dan Blogging. Informasi terkini tentang Drakor terbaru, Loker, Lifestyle dan Teknologi. Terus ikuti kami untuk update artikel terbaru, atau ikuti kami di Facebook dan Twitter.
Posting Komentar untuk "Perhatikan! Segera Lakukan Ini Ketika Mesin Mobil Anda Mengalami Overheat Dijalan"