11 Hal dan Postingan Media Sosial yang Akan Mengacaukan Hidup Anda
Kami yakin, hampir semua orang dewasa bahkan remaja memiliki setidaknya satu akun media sosial.
Entah itu untuk berinteraksi dengan teman, kolega maupun rekan-rekan kerjanya.
Saling berbagi foto, cerita, membaca berita, chit-chat, bergosip dan mungkin juga untuk menyindir seseorang.
Ada pula yang orang yang memanfaatkan media sosialnya untuk berjualan secara daring, menawarkan produk-produk dimedia-media sosial kepada teman-teman mereka.
Namun, tidak sedikit orang yang lupa atau bahkan buta tentang perlindungan data pribadi.
Walaupun semua platform media sosial terus berusaha untuk melindungi data pribadi penggunanya, akan tetapi ketidaktahuan dari penggunanya terkadang membuka informasi data pribadinya sendiri secara terang-terangan.
Baca: Langkah-langkah Membuat Iklan Di Facebook (Lengkap)
Padahal, seandainya mereka tahu bahwa data dan informasi pribadi yang disebarkan melalui media sosial dapat digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Kali ini kami dari awambicara lifestyle ingin berbagi beberapa rahasia dengan Anda tentang cara menghindari aksi kejahatan dari akun media sosial Anda yang akan mengacaukan hidup Anda.
Berikut ulasannya:
Terkadang ada informasi yang Anda tidak siap untuk bagikan kepada semua orang, terutama orang asing yang tidak berada dalam daftar teman Anda.
Anda tidak boleh memposting apa pun yang Anda tidak siap untuk berbagi dengan semua orang, apalagi orang asing.
Namun tenang dulu, jangan panik.
Ini bukan berarti Anda harus panik dan menghapus semua postingan Anda atau bahkan akun media sosial Anda.
Yang perlau Anda lakukan hanyalah selalu ingat bahwa informasi online Anda itu menjadi "publik" atau tidak.
Jadi pikirkan dua kali sebelum Anda memposting sesuatu, serta pastikan apa yang ingin Anda bagikan itu untuk "publik", "teman saja", atau "daftar teman, kecuali...".
Tidak peduli seberapa lembeknya Anda, sebaiknya Anda menghapus semua foto dengan mantan Anda.
Hal ini dapat membantu Anda menghindari masalah dengan pasangan baru atau pasangan potensial Anda dimasa mendatang.
Yang mungkin saat Anda melakukan pendekatan padanya, pasangan potensial Anda ikut memantau akun media sosial Anda.
Selain itu, kenangan nostalgia tidak selalu baik untuk suasana hati Anda. Jadi move on gaes.
Nanti dulu, jangan salah persepsi.
Yang kami maksud dari foto teman ini adalah foto-foto dari teman Anda yang Anda unggah ke media sosial Anda sendiri yang mungkin teman Anda tidak suka Anda melakukan itu.
Sebagai contoh:
Sering kali pengguna akun media sosial memposting beberapa foto lucu dari teman-teman mereka untuk ditertawakan.
Tetapi sadarkah Anda bahwa hal itu tidak perlu Anda tunjukkan kepada teman-teman Anda yang lainnya sedemikian rupa?
Coba Anda pikirkan, bagaimana perasaan teman Anda ketika ia mengetahui bahwa sebagian besar teman Anda yang lain dapat melihat fotonya itu?
Ini adalah tindakan ambigu yang dapat membuat Anda kehilangan teman.
Nah, yang satu ini paling sering kita dapati di akun-akun media sosial kita.
Tidak sedikit orang tua yang memposting foto anak-anak mereka yang lucu-lucu, hanya sekedar untuk memperlihatkan kepada orang lain bahwa anak merekalah yang terbaik, terlucu, terpintar, tercantik, terganteng dan sebagainya.
Perlu Anda ingat bahwa aspek penting pertama saat memposting foto anak-anak adalah persetujuan dari anak tersebut.
Sebelum Anda memposting gambar lucu dengan anak Anda, tanyakan pada diri Anda apakah Anda ingin dia menemukan foto ini di internet di masa yang akan datang ketika ia dewasa nanti?
Benarkah hal itu akan menjadi lucu baginya atau bahkan mungkinkah itu sangat kasar atau memalukan baginya?
Aspek kedua yang harus dipikirkan adalah keamanan.
The NSPCC, sebuah organisasi yang membela hak-hak anak, mengklaim bahwa informasi pribadi yang berlebihan di media sosial menghaluskan jalan bagi kejahatan terhadap anak-anak.
Anda tentu sependapat bahwa memberitahu penjahat posisi anak Anda, sekolahnya, jam pulangnya tempat bermainnya, adalah hal terakhir yang ingin Anda lakukan bukan.
Jadi, pikirkanlah dampak yang akan dihadapi oleh anak-anak Anda sebelum Anda memposting foto-foto mereka diakun media sosial Anda.
Prakteknya menunjukkan bahwa daftar pertemanan Anda hanyalah sebuah angka abstrak.
Artinya daftar pertemanan di akun media sosial Anda itu membuktikan tidak ada persahabatan yang nyata di luar internet.
Itulah sebabnya psikolog menyarankan untuk menghapus semua kontak pertemanan yang berlebihan, dan hanya menyisakan pengguna atau teman yang memang Anda ingin terus berinteraksi dengan mereka.
Ada beberapa kasus di mana karyawan dipecat karena mengungkapkan informasi yang berkompromi tentang pekerjaan mereka atau untuk memfitnahnya dan menunjukkan pelanggaran tugas di kantor.
Itulah mengapa Anda harus berpikir dua kali sebelum memposting sesuatu yang terhubung dengan pekerjaan Anda.
Bos dan kolega Anda mungkin akan kecewa dengan Anda.
Ketika Anda berbagi rencana akhir pekan Anda dengan teman atau keluarga Anda, perlu diingat bahwa pencuri memiliki petunjuk yang baik tentang waktu terbaik mereka untuk merencanakan perampokan.
Situs keuangan "This is money" memperingatkan bahwa perampokan yang terjadi dilakukan saat Anda sedang dalam perjalanan.
Jadi, ketika Anda memposting rencana perjalanan Anda diakun media sosial, maka hal itu sama saja dengan Anda memberitahukan kepada pencuri untuk melakukan pencurian dirumah Anda.
Tidak sedikit orang yang memposting tiket pesawat mereka di akun media sosialnya.
Atau tiket-tiket menonton bioskop.
Kami tidak yakin juga apa maksud dan tujuan dari memposting foto tiket bioskop, pewasat atau kereta ini.
Apa itu untuk memberitahu teman-temannya bahwa ia sedang liburan ke hongkong, bali dan sebagainya?
Baca: Rahasia di Balik Kartu Bank (Kredit/ Debit)
Terus terang, kami tidak menemukan tujuan dan alasan lain dari mereka yang memposting foto tiket pesawat, bioskop atau kereta yang menunjukkan bahwa mereka sedang liburan selain dari pada untuk 'MENYOMBONGKAN" diri.
Jika kami salah mengartikan bahwa mereka yang memposting tiket pesawat, bioskop atau kereta ini dengan SOMBONG, tolong beri tahu kami alasan lainnya yang paling masuk akal dikolom komentar kami.
Sadarkah bahwa mereka yang memposting tiket pesawat ke akun media sosial itu sama saja memberikan informasi data pribadinya kepada orang lain?
Tiket pesawat itu memiliki barcode atau Kode batang dan QR code.
Ketika Barcode atau QR Code itu terpampang jelas, maka penjahat akan dengan mudah menscannya dan mendapatkan informasi data pribadi Anda.
Ada juga orang yang mungkin karena baru mendapatkan kartu bank, entah itu kartu kredit ataupun kartu debit, dengan bangganya membagikan foto kartu tersebut di akun media sosial mereka.
Ini adalah sebuah bentuk kebodohan lainnya.
Daftar angka yang ada dikartu bank itu menunjukkan data akun rekening bank mereka. Apalagi sampai membagikan foto tersebut bolak-balik dari kedua sisi kartu.
Maka siap-siaplah untuk kehilangan uang direkening Anda, atau membengkaknya tagihan kartu kredit Anda.
Dan yang paling sering kami lihat dan alami adalah orang-orang yang membagikan kartu KTP, KK dan SIM mereka.
KTP, KK (kartu keluarga) dan SIM itu memiliki kode angka unik, memiliki data identitas diri yang sangat lengkap.
Disana ada nama jelas/ lengkap, tempat dan tanggal lahir terpampang dengan sangat jelas, alamatnya juga jelas mulai dari provinsi, kabupaten, kota hingga sampai tingkat RT dan RW nya.
Entah karena kebodohan atau kedunguannya, sering kali mereka memposting foto KTP, SIM dan KK ini diakun media sosial mereka.
Padahal, dengan data yang ada di KTP, SIM dan KK tersebut, maka penjahat akan dengan sangat mudah melakukan aksi kejahatan.
Ada banyak sekali aksi kejahatan yang bisa dilakukan dengan informasi selengkap KTP, SIM dan KK itu.
Sebagai contoh:
Dengan informasi berupa nomor KTP, SIM, nama, tempat tanggal lahir, alamat, yang terpampang jelas tersebut, para penjahat dengan mudah membuat akun media sosial baru mengatasnamakan pemilik KTP, SIM atau KK.
Selanjutnya mereka akan dengan mudah berhubungan dengan teman, keluarga atau koleganya. Yang biasanya akan berakhir dengan penipuan, dan pastinya yang akan mendapat getahnya si pemilik KTP.
Atau, dengan informasi yang ada di KTP, KK dan SIM tersebut, para penjahat akan dengan sangat mudah mendaftarkan nomor seluler baru atas nama pemilik KTP, SIM dan KK.
Selanjutnya penjahat tersebut membuat rekening bank berdasarkan informasi yang ada di KTP, KK dan SIM tersebut.
Lalu mereka dengan leluasa tanpa takut ketahuan dan tertangkap oleh pihak berwajib melakukan aksi penipuan via telepon, sms, whatsapp dan sebagainya.
Jadi bijaklah ketika membagikan sebuah postingan diakun-akun media sosial Anda.
Sekali lagi, ingatlah bahwa data informasi pribadi Anda itu sangat penting, tidak terkecuali tanggal lahir Anda.
Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir serta alamat rumah Anda yang terpampang jelas di akun media sosial Anda akan membantu para penipu untuk dengan mudah meretas akun pribadi dan bahkan rekening perbankan Anda.
Adalah sebuah praktik yang umum dan mudah untuk menautkan nomor telepon (HP) ke jejaring sosial.
Bahkan hampir sebuah keharusan, karena untuk memverifikasi pemilik akun media sosial tersebut apakah benar-benar orang atau robot.
Namun, walaupun demikian, Anda tidak boleh melupakan jebakan dan perangkap dari fungsi ini.
Jika Anda tidak menyembunyikan nomor telepon (HP) Anda dari akun media sosial Anda, maka hasil paling ringan yang Anda dapatkan adalah Anda akan sering mendapat panggilan SPAM, sms penipuan dan sebagainya.
Dan yang terburuk adalah nomor HP Anda diretas untuk mencuri data pribadi Anda.
Terakhir adalah mengenai tag geolokasi.
Anda pasti tahu bahwa tag geolokasi ditambahkan secara otomatis.
Masalahnya adalah media sosial membuat fungsi ini secara default berjalan secara otomatis.
Baca: Fitur Keamanan dan Privasi Baru iOS 13
Jadi setiap orang dengan niat apa pun itu entah untuk kejahatan, atau hanya sekedar untuk stalking dapat mempelajari kebiasaan Anda.
Seperti misalnya di mana Anda beristirahat, di mana Anda tinggal, dan di mana Anda sering menghabiskan waktu Anda.
Jadi, Anda bisa menonaktifkan tag geolokasi ini atau membiarkannya aktif secara default, terserah Anda risikonya Anda sendiri yang tanggung.
Itulah tadi beberapa informasi tentang cara menghindari aksi kejahatan yang terjadi akibat dari postingan kita di akun-akun media sosial kita.
Poinnya adalah bijaklah dalam bermedia sosial, pikirkan segala sesuatunya sebelum Anda memposting sebuah status diakun media sosial Anda.
Entah itu untuk berinteraksi dengan teman, kolega maupun rekan-rekan kerjanya.
Saling berbagi foto, cerita, membaca berita, chit-chat, bergosip dan mungkin juga untuk menyindir seseorang.
Ada pula yang orang yang memanfaatkan media sosialnya untuk berjualan secara daring, menawarkan produk-produk dimedia-media sosial kepada teman-teman mereka.
Namun, tidak sedikit orang yang lupa atau bahkan buta tentang perlindungan data pribadi.
Walaupun semua platform media sosial terus berusaha untuk melindungi data pribadi penggunanya, akan tetapi ketidaktahuan dari penggunanya terkadang membuka informasi data pribadinya sendiri secara terang-terangan.
Baca: Langkah-langkah Membuat Iklan Di Facebook (Lengkap)
Hal dan Postingan Media Sosial yang Akan Mengacaukan Hidup Anda
Padahal, seandainya mereka tahu bahwa data dan informasi pribadi yang disebarkan melalui media sosial dapat digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Kali ini kami dari awambicara lifestyle ingin berbagi beberapa rahasia dengan Anda tentang cara menghindari aksi kejahatan dari akun media sosial Anda yang akan mengacaukan hidup Anda.
Berikut ulasannya:
1. Membatasi orang-orang untuk melihat postingan Anda
Terkadang ada informasi yang Anda tidak siap untuk bagikan kepada semua orang, terutama orang asing yang tidak berada dalam daftar teman Anda.
Anda tidak boleh memposting apa pun yang Anda tidak siap untuk berbagi dengan semua orang, apalagi orang asing.
Namun tenang dulu, jangan panik.
Ini bukan berarti Anda harus panik dan menghapus semua postingan Anda atau bahkan akun media sosial Anda.
Yang perlau Anda lakukan hanyalah selalu ingat bahwa informasi online Anda itu menjadi "publik" atau tidak.
Jadi pikirkan dua kali sebelum Anda memposting sesuatu, serta pastikan apa yang ingin Anda bagikan itu untuk "publik", "teman saja", atau "daftar teman, kecuali...".
2. Foto dengan mantan Anda
Tidak peduli seberapa lembeknya Anda, sebaiknya Anda menghapus semua foto dengan mantan Anda.
Hal ini dapat membantu Anda menghindari masalah dengan pasangan baru atau pasangan potensial Anda dimasa mendatang.
Yang mungkin saat Anda melakukan pendekatan padanya, pasangan potensial Anda ikut memantau akun media sosial Anda.
Selain itu, kenangan nostalgia tidak selalu baik untuk suasana hati Anda. Jadi move on gaes.
3. Foto teman
Nanti dulu, jangan salah persepsi.
Yang kami maksud dari foto teman ini adalah foto-foto dari teman Anda yang Anda unggah ke media sosial Anda sendiri yang mungkin teman Anda tidak suka Anda melakukan itu.
Sebagai contoh:
Sering kali pengguna akun media sosial memposting beberapa foto lucu dari teman-teman mereka untuk ditertawakan.
Tetapi sadarkah Anda bahwa hal itu tidak perlu Anda tunjukkan kepada teman-teman Anda yang lainnya sedemikian rupa?
Coba Anda pikirkan, bagaimana perasaan teman Anda ketika ia mengetahui bahwa sebagian besar teman Anda yang lain dapat melihat fotonya itu?
Ini adalah tindakan ambigu yang dapat membuat Anda kehilangan teman.
4. Informasi yang terhubung dengan anak-anak
Nah, yang satu ini paling sering kita dapati di akun-akun media sosial kita.
Tidak sedikit orang tua yang memposting foto anak-anak mereka yang lucu-lucu, hanya sekedar untuk memperlihatkan kepada orang lain bahwa anak merekalah yang terbaik, terlucu, terpintar, tercantik, terganteng dan sebagainya.
Perlu Anda ingat bahwa aspek penting pertama saat memposting foto anak-anak adalah persetujuan dari anak tersebut.
Sebelum Anda memposting gambar lucu dengan anak Anda, tanyakan pada diri Anda apakah Anda ingin dia menemukan foto ini di internet di masa yang akan datang ketika ia dewasa nanti?
Benarkah hal itu akan menjadi lucu baginya atau bahkan mungkinkah itu sangat kasar atau memalukan baginya?
Aspek kedua yang harus dipikirkan adalah keamanan.
The NSPCC, sebuah organisasi yang membela hak-hak anak, mengklaim bahwa informasi pribadi yang berlebihan di media sosial menghaluskan jalan bagi kejahatan terhadap anak-anak.
Anda tentu sependapat bahwa memberitahu penjahat posisi anak Anda, sekolahnya, jam pulangnya tempat bermainnya, adalah hal terakhir yang ingin Anda lakukan bukan.
Jadi, pikirkanlah dampak yang akan dihadapi oleh anak-anak Anda sebelum Anda memposting foto-foto mereka diakun media sosial Anda.
5. Pastikan daftar pertemanan adalah benar-benar teman Anda
Prakteknya menunjukkan bahwa daftar pertemanan Anda hanyalah sebuah angka abstrak.
Artinya daftar pertemanan di akun media sosial Anda itu membuktikan tidak ada persahabatan yang nyata di luar internet.
Itulah sebabnya psikolog menyarankan untuk menghapus semua kontak pertemanan yang berlebihan, dan hanya menyisakan pengguna atau teman yang memang Anda ingin terus berinteraksi dengan mereka.
6. Informasi kerja
Ada beberapa kasus di mana karyawan dipecat karena mengungkapkan informasi yang berkompromi tentang pekerjaan mereka atau untuk memfitnahnya dan menunjukkan pelanggaran tugas di kantor.
Itulah mengapa Anda harus berpikir dua kali sebelum memposting sesuatu yang terhubung dengan pekerjaan Anda.
Bos dan kolega Anda mungkin akan kecewa dengan Anda.
7. Posting tentang rencana mendatang Anda
Ketika Anda berbagi rencana akhir pekan Anda dengan teman atau keluarga Anda, perlu diingat bahwa pencuri memiliki petunjuk yang baik tentang waktu terbaik mereka untuk merencanakan perampokan.
Situs keuangan "This is money" memperingatkan bahwa perampokan yang terjadi dilakukan saat Anda sedang dalam perjalanan.
Jadi, ketika Anda memposting rencana perjalanan Anda diakun media sosial, maka hal itu sama saja dengan Anda memberitahukan kepada pencuri untuk melakukan pencurian dirumah Anda.
8. Foto-foto tiket, kartu, dan dokumen pribadi (KTP/ KK/ SIM)
Tidak sedikit orang yang memposting tiket pesawat mereka di akun media sosialnya.
Atau tiket-tiket menonton bioskop.
Kami tidak yakin juga apa maksud dan tujuan dari memposting foto tiket bioskop, pewasat atau kereta ini.
Apa itu untuk memberitahu teman-temannya bahwa ia sedang liburan ke hongkong, bali dan sebagainya?
Baca: Rahasia di Balik Kartu Bank (Kredit/ Debit)
Terus terang, kami tidak menemukan tujuan dan alasan lain dari mereka yang memposting foto tiket pesawat, bioskop atau kereta yang menunjukkan bahwa mereka sedang liburan selain dari pada untuk 'MENYOMBONGKAN" diri.
Jika kami salah mengartikan bahwa mereka yang memposting tiket pesawat, bioskop atau kereta ini dengan SOMBONG, tolong beri tahu kami alasan lainnya yang paling masuk akal dikolom komentar kami.
Sadarkah bahwa mereka yang memposting tiket pesawat ke akun media sosial itu sama saja memberikan informasi data pribadinya kepada orang lain?
Tiket pesawat itu memiliki barcode atau Kode batang dan QR code.
Ketika Barcode atau QR Code itu terpampang jelas, maka penjahat akan dengan mudah menscannya dan mendapatkan informasi data pribadi Anda.
Ada juga orang yang mungkin karena baru mendapatkan kartu bank, entah itu kartu kredit ataupun kartu debit, dengan bangganya membagikan foto kartu tersebut di akun media sosial mereka.
Ini adalah sebuah bentuk kebodohan lainnya.
Daftar angka yang ada dikartu bank itu menunjukkan data akun rekening bank mereka. Apalagi sampai membagikan foto tersebut bolak-balik dari kedua sisi kartu.
Maka siap-siaplah untuk kehilangan uang direkening Anda, atau membengkaknya tagihan kartu kredit Anda.
Dan yang paling sering kami lihat dan alami adalah orang-orang yang membagikan kartu KTP, KK dan SIM mereka.
KTP, KK (kartu keluarga) dan SIM itu memiliki kode angka unik, memiliki data identitas diri yang sangat lengkap.
Disana ada nama jelas/ lengkap, tempat dan tanggal lahir terpampang dengan sangat jelas, alamatnya juga jelas mulai dari provinsi, kabupaten, kota hingga sampai tingkat RT dan RW nya.
Entah karena kebodohan atau kedunguannya, sering kali mereka memposting foto KTP, SIM dan KK ini diakun media sosial mereka.
Padahal, dengan data yang ada di KTP, SIM dan KK tersebut, maka penjahat akan dengan sangat mudah melakukan aksi kejahatan.
Ada banyak sekali aksi kejahatan yang bisa dilakukan dengan informasi selengkap KTP, SIM dan KK itu.
Sebagai contoh:
Dengan informasi berupa nomor KTP, SIM, nama, tempat tanggal lahir, alamat, yang terpampang jelas tersebut, para penjahat dengan mudah membuat akun media sosial baru mengatasnamakan pemilik KTP, SIM atau KK.
Selanjutnya mereka akan dengan mudah berhubungan dengan teman, keluarga atau koleganya. Yang biasanya akan berakhir dengan penipuan, dan pastinya yang akan mendapat getahnya si pemilik KTP.
Atau, dengan informasi yang ada di KTP, KK dan SIM tersebut, para penjahat akan dengan sangat mudah mendaftarkan nomor seluler baru atas nama pemilik KTP, SIM dan KK.
Selanjutnya penjahat tersebut membuat rekening bank berdasarkan informasi yang ada di KTP, KK dan SIM tersebut.
Lalu mereka dengan leluasa tanpa takut ketahuan dan tertangkap oleh pihak berwajib melakukan aksi penipuan via telepon, sms, whatsapp dan sebagainya.
Jadi bijaklah ketika membagikan sebuah postingan diakun-akun media sosial Anda.
9. Tanggal lahir
Sekali lagi, ingatlah bahwa data informasi pribadi Anda itu sangat penting, tidak terkecuali tanggal lahir Anda.
Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir serta alamat rumah Anda yang terpampang jelas di akun media sosial Anda akan membantu para penipu untuk dengan mudah meretas akun pribadi dan bahkan rekening perbankan Anda.
10. Nomor telepon
Adalah sebuah praktik yang umum dan mudah untuk menautkan nomor telepon (HP) ke jejaring sosial.
Bahkan hampir sebuah keharusan, karena untuk memverifikasi pemilik akun media sosial tersebut apakah benar-benar orang atau robot.
Namun, walaupun demikian, Anda tidak boleh melupakan jebakan dan perangkap dari fungsi ini.
Jika Anda tidak menyembunyikan nomor telepon (HP) Anda dari akun media sosial Anda, maka hasil paling ringan yang Anda dapatkan adalah Anda akan sering mendapat panggilan SPAM, sms penipuan dan sebagainya.
Dan yang terburuk adalah nomor HP Anda diretas untuk mencuri data pribadi Anda.
11. Geolokasi
Terakhir adalah mengenai tag geolokasi.
Anda pasti tahu bahwa tag geolokasi ditambahkan secara otomatis.
Masalahnya adalah media sosial membuat fungsi ini secara default berjalan secara otomatis.
Baca: Fitur Keamanan dan Privasi Baru iOS 13
Jadi setiap orang dengan niat apa pun itu entah untuk kejahatan, atau hanya sekedar untuk stalking dapat mempelajari kebiasaan Anda.
Seperti misalnya di mana Anda beristirahat, di mana Anda tinggal, dan di mana Anda sering menghabiskan waktu Anda.
Jadi, Anda bisa menonaktifkan tag geolokasi ini atau membiarkannya aktif secara default, terserah Anda risikonya Anda sendiri yang tanggung.
Itulah tadi beberapa informasi tentang cara menghindari aksi kejahatan yang terjadi akibat dari postingan kita di akun-akun media sosial kita.
Poinnya adalah bijaklah dalam bermedia sosial, pikirkan segala sesuatunya sebelum Anda memposting sebuah status diakun media sosial Anda.
TENTANG KAMI : Situs yang didedikasikan sebagai tempat untuk belajar Soal CPNS, Psikotes dan Blogging. Informasi terkini tentang Drakor terbaru, Loker, Lifestyle dan Teknologi. Terus ikuti kami untuk update artikel terbaru, atau ikuti kami di Facebook dan Twitter.
Posting Komentar untuk "11 Hal dan Postingan Media Sosial yang Akan Mengacaukan Hidup Anda"