7 Fakta Unik dan Menarik Lebaran Idul Fitri di Indonesia
Yang paling membahagiakan setelah kita selesai melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh adalah merayakan hari kemenangan, lebaran idul fitri.
Setelah satu bulan penuh kita melaksanakan ibadah puasa, semua umat Muslim di dunia pun bersiap-siap menyambut Hari Raya Idul Fitri, tidak terkecuali Indonesia.
Apalagi Indonesia adalah negara yang berpenduduk mayoritas beragama Islam pasti merayakan hari lebaran idul fitri dengan penuh suka cita.
Idul Fitri dilihat sebagai hari kemenangan, setelah sebulan penuh menahan hawa nafsu, haus dan lapar.
Hari kemenangan ini dirayakan oleh semua umat Islam, setelah sebulan lamanya menahan hawa nafsu.
Setiap masyarakat muslim, pasti memiliki tradisi dan cara tersendiri dalam merayakan hari penuh kemenangan ini.
Dan setiap cara serta tradisi tersebut pastilah berbeda-beda antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Antara negara yang satu dengan negara yang lainnya.
Nah, Indonesia juga punya cerita, fakta yang unik, dan cukup menarik serta memiliki kekhasan tersendiri dalam merayakan hari kemenangan, hari lebaran idul fitri ini.
Baca juga: Cara Daftar, Kuota dan Jadwal Mudik Gratis dengan Bus
Apa saja fakta unik, menarik dan tradisi dalam merayakan hari raya lebaran idul fitri di Indonesia?
Simak ulasannya berikut dari kami awambicara id.
Siapa yang merasa asing dengan nama yang satu ini? Ketupat?
Tentu tidak ada satupun penduduk Indonesia yang asing dengan ketupat. Entah dia orang muslim atau bukan, pasti mengenal apa itu ketupat.
Ketupat ini bahkan sudah mulai banyak kita lihat saat mendekati bulan puasa, tidak hanya mendekati hari raya lebaran idul fitri.
Tidak percaya?
Kita tunggu saja bulan puasa nanti, yang tidak lama lagi akan kita masuki.
Anda akan mulai menyaksikan hiasan ketupat di mall-mall dan pertokoan dipajang di mana-mana.
Maka tidak heran jika ketupat sudah menjadi sebuah tradisi lebaran idul fitri yang melekat begitu kuat didalam kehidupan masyarakat kita.
Sampai-sampai simbol-simbol kartu ucapan lebaran idul fitri, parsel, dan lokasi publik menggunakan ikon ketupat ini.
Apa itu ketupat?
Ketupat adalah anyaman daun kelapa atau janur muda, yang diisi dengan beras, kemudian dimasak hingga menjadi nasi yang padat dan berbentuk seperti ketupat.
Makanan khas lebaran idul fitri ini menjadi makanan pokok yang dipadu dengan lauknya berupa opor ayam, rendang dan sambal goreng ati sebagai pelengkap.
Melihat sejarah dari ketupat itu sendiri, diceritakan bahwa yang memperkenalkan ketupat ini kedalam masyarakat Indonesia adalah Sunan Kalijaga.
Konon katanya, Sunan Kalijaga adalah orang yang memperkenalkan ketupat sebagai hidangan lebaran ke masyarakat Jawa.
Menariknya lagi, ketupat ini memiliki filosofi tersendiri, yakni mengandung 3 makna dari hari lebaran, yakni:
Pertama: Anyaman yang rumit mencerminkan banyaknya kesalahan manusia di berbagai aspek kehidupan.
Kedua: Kesempurnaan, yaitu dengan rumitnya anyaman, tapi akhirnya menjadi satu kesatuan, sama seperti kesatuan umat Muslim di seluruh dunia pada Hari Raya Idul Fitri.
Keiga: Kesucian hati yang terlihat dari ketupat yang dibelah dua dan terlihat warna putih di dalamnya.
"Baju baru! Alhamdulillah, tuk dipakai dihari raya, tak punya pun tak apa-apa, masih ada baju yang lama"
Itulah tadi penggalan lagu anak-anak era 90-an yang dibawakan oleh salah satu penyanyi cilik trio kwek-kwek Dhea Ananda.
Setiap mendekati hari raya lebaran idul fitri, pusat perbelanjaan pasti ramai oleh pengunjung yang ingin membeli baju dan perlengkapan baru lainnya untuk menyambut lebaran idul fitri.
Belanja baju atau pakaian baru menjelang lebaran idul fitri tentu sudah tidak asing lagi di Indonesia ini.
Sejak bulan Ramadan, pusat-pusat perbelanjaan ramai menawarkan diskon secara besar-besaran untuk menarik pelanggan.
Memiliki baju baru memanglah bukan suatu keharusan, akan tetapi bagi sebagian besar orang Indonesia, kurang "greget" rasanya jika lebaran idul fitri tidak memakai pakaian/ baju baru.
Mengenai memakai baju baru di hari raya lebaran idul fitri ini, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa dengan memakai baju baru pada hari lebaran merupakan simbol dari hari lebaran itu sendiri, yakni kembali fitri dan suci seperti bayi yang baru lahir.
Namun, seperti penggalan lagu diatas, "tak punya pun tak apa-apa, masih ada baju yang lama", jadi tidak perlu memaksakan diri.
Memaksakan diri untuk mengeluarkan uang lebih untuk membeli baju baru, sebab yang terpenting dari merayakan hari lebaran adalah tentang kesucian hati.
Baca juga: Cara Daftar, Kuota dan Jadwal Mudik Gratis Angkutan Motor dengan Kereta
Nah, untuk yang satu ini benar-benar merupakan suatu tradisi yang telah mendunia.
Pemerintah pun sampai kewalahan mengatur arus mudik setiap kali lebaran idul fitri tiba.
Namun, tahukah Anda dari mana asal usul kata Mudik itu?
Mudik sebenarnya berasal dari bahasa jawa yakni "Mulih Dhisik".
Mulih Dhisik jika di Indonesiakan berarti “pulang dulu”, dan kemudian disadur menjadi bahasa nasional untuk mendeskripsikan kegiatan para perantau yang kembali ke kampung halamannya.
Tradisi mudik ini sendiri merupakan kegiatan tahunan perantau yang kembali ke kampung halamannya guna merayakan hari lebaran idul fitri bersama keluarga dan sanak saudara.
Rasanya tidak afdhol jika merayakan idul fitri tidak bersama keluarga, orang tua, sanak saudara yang lainnya.
Ada rasa yang kurang, rasa sepi, dan kesedihan ketika merayakan idul fitri tanpa mereka, sanak saudara, orang tua dan kerabat kita.
Kegiatan mudik ini umumnya dilakukan sekitar dua minggu hingga seminggu menjelang lebaran.
Namun, tidak sedikut pula yang mudik beberapa hari sehabis lebaran, bahkan ketika hari H lebaran idul fitri.
Mengapa?
Hal ini dipicu karena sulitnya memperoleh tiket mudik dan padatnya arus lalu lintas saat mudik.
Pertanyaannya adalah apa sih makna dari mudik itu sendiri?
Bagi Anda yang belum pernah pergi merantau jauh dari keluarga, orang tua dan sanak saudara mungkin tidak bisa merasakannya.
Namun, bagi mereka yang merantau, mudik sudah hampir menjadi sebuah kewajiban.
Karena mudik adalah saat yang paling tepat untuk menunjukkan keberhasilannya di perantauan, dan juga melepas rindu bersama keluarga, sanak saudara hingga teman sepermainan.
Selain itu, mudik juga dimanfaatkan sebagai waktu untuk liburan, karena biasanya hari raya lebaran idul fitri selalu diiringi dengan libur yang panjang.
Sehingga, waktu liburan yang cukup panjang ini bisa dimanfaatkan untuk sejenak beristirahat dari kesibukan sehari-hari yang melelahkan.
Tradisi lebaran yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap orang di Indonesia adalah Tunjangan Hari Raya atau yang biasa disingkat THR.
THR ibarat kata sudah menjadi sebuah tradisi yang harus dan tidak terlepas dari lebaran idul fitri.
Tradisi pemberian THR ini merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat apalagi bagi mereka yang berprofesi sebagai karyawan.
Bahkan THR ini tidak hanya ditunggu-tunggu para karyawan atau pegawai, namun juga ditunggu-tunggu oleh saudara, teman dan anak-anak.
Karena biasanya, terutama anak-anak, selalu menunggu-nunggu dan menanti dapat THR dari paman, kakek, ayah dan saudaranya yang lain.
Jika di perayaan Imlek dikenal dengan Angpao, maka di perayaan hari raya lebaran idul fitri kita mengenalnya dengan THR.
Hal ini karena ada tradisi untuk memberikan THR bagi anak-anak yang datang bersilahturahmi ke rumah sanak saudara atau tetangga sekitar yang merayakan hari lebaran idul fitri.
Sedangkan bagi karyawan atau pegawai, dengan adanya THR ini mereka menjadi mempunyai uang lebih menjelang datangnya hari raya nanti.
Baca juga: THR PNS Tahun ini Sebesar Gaji Pokok + Remunerasi
Hari raya lebaran idul fitri adalah hari kemenangan, hari yang suci dan bersih.
Karena pada hari ini, setiap dosa yang pernah dilakukan selama setahun terakhir, akan dihapus selama menunaikan ibadah puasa sebulan penuh dihari raya lebaran idul fitri ini.
Untuk lebih mensucikan diri kembali, biasanya umat muslim saling maaf-memaafkan.
Bersilaturahmi kerumah sanak saudara dan tetangga, saling meminta maaf dan saling memaafkan.
Nah, karena adanya momen bersilaturahmi dan saling maaf memaafkan di hari raya lebaran idul fitri ini, maka menjelang datangnya hari lebaran, setiap orang mulai memenuhi rumahnya dengan berbagai macam penganan kue guna menjamu tamu atau keluarga yang datang berkunjung untuk bersilahturahmi.
Jika makanan berat hari raya lebaran idul fitri identik dengan ketupat, rendang, opor ayam dan sambal goreng ati, maka makanan ringan, atau kue yang paling identik dengan lebaran adalah kue nastar.
Selain itu, jenis kue lainnya yang biasanya hadir di meja makan saat lebaran tiba adalah cookies coklat, kue kacang, kastengel keju, kue putri salju dan kue sumprit.
Pada hari terakhir puasa dan setelah berbuka puasa terakhir yakni menjelang datangnya hari raya Idul Fitri kita mengenal juga tradisi malam takbiran.
Pada malam ini, penduduk tumpah ruah, riuh dengan suara ramai penduduk yang bertakbir diiringi dengan tabuhan bedug yang diiringi dengan takbir menyambut hari kemenangan.
Suara takbir ini juga terdengar dari semua masjid dengan pengeras suara menambah ramai suasana pada malam tersebut.
Tradisi malam takbiran ini bisa dibilang sudah menjadi budaya pada masyarakat kita.
Biasanya masyarakat muslim Indonesia turun ke jalan dan berpawai berkeliling mulai dari kampung-kampung hingga jalan perkotaan dengan mengagungkan nama Allah SWT untuk merayakan sudah sebulan penuh mereka berpuasa.
Baca juga: Manfaatkan Waktu Luangmu Wahai Generasi Milenial
Untuk tradisi atau fakta unik dan menarik lebaran idul fitri di Indonesia yang terakhir ini, baru mulai terjadi diera digitalisasi, dikalangan milenial.
Generasi milenial, menganggap tidak lengkap rasanya jika tidak membagikan kebahagian saat lebaran idul fitri dengan orang lain.
Karenanya banyak dari mereka memilih untuk membagikan momen berharga tersebut di sosial media mereka.
Hal ini mereka lakukan melalui berbagai cara, seperti update status, mengunggah foto bersama keluarga, hingga memposting video momen berkumpul bersama keluarga dengan berbagai hashtag.
Faktanya, update status dimedia sosial ini, juga telah menjadi tradisi dimasyarakat modern dan digital saat ini.
Dan update status di media sosial dalam merayakan hari raya lebaran idul fitri ini sudah seperti budaya di masyarakat kita.
Karenanya tidak heran jika menjelang hari raya tiba, sosial media seperti Facebook, Instagram, Twitter dan Pinterest akan dipenuhi berbagai macam postingan terkait lebaran.
Bahkan tradisi ini mulai ada sejak sebelum media sosial ada, yakni ketika kita mengenal SMS.
Ada banyak macam ucapan-ucapan SMS lebaran idul fitri yang unik, aneh, lucu untuk dikirimkan kepada teman-teman dan saudara kita via sms.
Baca juga: Cara Menghapus Status Lama di Facebook dan Twitter
Ketujuh fakta unik dan menarik lebaran idul fitri tersebut diatas, adalah fakta unik lebaran idul fitri di Indonesia secara umumnya.
Masih banyak fakta-fakta menarik lainnya yang berhubungan dengan menyambut hari raya lebaran idul fitri ini yang terjadi ditengah-tengah masyarakat kita.
Namun, tidak berlaku secara nasional seperti ketujuh fakta unik, menarik seputar lebaran idul fitri diatas.
Apapun tradisinya, satu hal yang pasti di hari raya lebaran idul fitri yang merayakan hari kemenangan nanti benar-benar dapat menjadi hari kemenangan bagi kita semua.
Agar kita semua menjadi pribadi yang lebih baik, saling menghargai dan menghormati sesama manusia.
Nah, dari ketujuh tradisi unik dan menarik diatas manakah yang sering Anda ikuti? atau daerah Anda memiliki tradisi tersendiri dalam merayakan hari raya lebaran idul fitri?
Jika iya, bagikan pengalaman tradisi perayaan hari raya lebaran idul fitri Anda dikolom komentar kami.
Kami dari komunitas blogger babel - AwamNet, khususnya redaksi dari awambicara id, mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri - Mohon Maaf Lahir dan Bathin!"
Apalagi Indonesia adalah negara yang berpenduduk mayoritas beragama Islam pasti merayakan hari lebaran idul fitri dengan penuh suka cita.
Fakta Unik Lebaran Idul Fitri di Indonesia
Idul Fitri dilihat sebagai hari kemenangan, setelah sebulan penuh menahan hawa nafsu, haus dan lapar.
Hari kemenangan ini dirayakan oleh semua umat Islam, setelah sebulan lamanya menahan hawa nafsu.
Setiap masyarakat muslim, pasti memiliki tradisi dan cara tersendiri dalam merayakan hari penuh kemenangan ini.
Dan setiap cara serta tradisi tersebut pastilah berbeda-beda antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Antara negara yang satu dengan negara yang lainnya.
Nah, Indonesia juga punya cerita, fakta yang unik, dan cukup menarik serta memiliki kekhasan tersendiri dalam merayakan hari kemenangan, hari lebaran idul fitri ini.
Baca juga: Cara Daftar, Kuota dan Jadwal Mudik Gratis dengan Bus
7 Fakta Unik dan Menarik Lebaran Idul Fitri di Indonesia
Apa saja fakta unik, menarik dan tradisi dalam merayakan hari raya lebaran idul fitri di Indonesia?
Simak ulasannya berikut dari kami awambicara id.
1. Ketupat
Siapa yang merasa asing dengan nama yang satu ini? Ketupat?
Tentu tidak ada satupun penduduk Indonesia yang asing dengan ketupat. Entah dia orang muslim atau bukan, pasti mengenal apa itu ketupat.
Ketupat ini bahkan sudah mulai banyak kita lihat saat mendekati bulan puasa, tidak hanya mendekati hari raya lebaran idul fitri.
Tidak percaya?
Kita tunggu saja bulan puasa nanti, yang tidak lama lagi akan kita masuki.
Anda akan mulai menyaksikan hiasan ketupat di mall-mall dan pertokoan dipajang di mana-mana.
Maka tidak heran jika ketupat sudah menjadi sebuah tradisi lebaran idul fitri yang melekat begitu kuat didalam kehidupan masyarakat kita.
Sampai-sampai simbol-simbol kartu ucapan lebaran idul fitri, parsel, dan lokasi publik menggunakan ikon ketupat ini.
Apa itu ketupat?
Ketupat adalah anyaman daun kelapa atau janur muda, yang diisi dengan beras, kemudian dimasak hingga menjadi nasi yang padat dan berbentuk seperti ketupat.
Makanan khas lebaran idul fitri ini menjadi makanan pokok yang dipadu dengan lauknya berupa opor ayam, rendang dan sambal goreng ati sebagai pelengkap.
Melihat sejarah dari ketupat itu sendiri, diceritakan bahwa yang memperkenalkan ketupat ini kedalam masyarakat Indonesia adalah Sunan Kalijaga.
Konon katanya, Sunan Kalijaga adalah orang yang memperkenalkan ketupat sebagai hidangan lebaran ke masyarakat Jawa.
Menariknya lagi, ketupat ini memiliki filosofi tersendiri, yakni mengandung 3 makna dari hari lebaran, yakni:
Pertama: Anyaman yang rumit mencerminkan banyaknya kesalahan manusia di berbagai aspek kehidupan.
Kedua: Kesempurnaan, yaitu dengan rumitnya anyaman, tapi akhirnya menjadi satu kesatuan, sama seperti kesatuan umat Muslim di seluruh dunia pada Hari Raya Idul Fitri.
Keiga: Kesucian hati yang terlihat dari ketupat yang dibelah dua dan terlihat warna putih di dalamnya.
2. Baju Baru
"Baju baru! Alhamdulillah, tuk dipakai dihari raya, tak punya pun tak apa-apa, masih ada baju yang lama"
Itulah tadi penggalan lagu anak-anak era 90-an yang dibawakan oleh salah satu penyanyi cilik trio kwek-kwek Dhea Ananda.
Setiap mendekati hari raya lebaran idul fitri, pusat perbelanjaan pasti ramai oleh pengunjung yang ingin membeli baju dan perlengkapan baru lainnya untuk menyambut lebaran idul fitri.
Belanja baju atau pakaian baru menjelang lebaran idul fitri tentu sudah tidak asing lagi di Indonesia ini.
Sejak bulan Ramadan, pusat-pusat perbelanjaan ramai menawarkan diskon secara besar-besaran untuk menarik pelanggan.
Memiliki baju baru memanglah bukan suatu keharusan, akan tetapi bagi sebagian besar orang Indonesia, kurang "greget" rasanya jika lebaran idul fitri tidak memakai pakaian/ baju baru.
Mengenai memakai baju baru di hari raya lebaran idul fitri ini, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa dengan memakai baju baru pada hari lebaran merupakan simbol dari hari lebaran itu sendiri, yakni kembali fitri dan suci seperti bayi yang baru lahir.
Namun, seperti penggalan lagu diatas, "tak punya pun tak apa-apa, masih ada baju yang lama", jadi tidak perlu memaksakan diri.
Memaksakan diri untuk mengeluarkan uang lebih untuk membeli baju baru, sebab yang terpenting dari merayakan hari lebaran adalah tentang kesucian hati.
Baca juga: Cara Daftar, Kuota dan Jadwal Mudik Gratis Angkutan Motor dengan Kereta
3. Mudik
Nah, untuk yang satu ini benar-benar merupakan suatu tradisi yang telah mendunia.
Pemerintah pun sampai kewalahan mengatur arus mudik setiap kali lebaran idul fitri tiba.
Namun, tahukah Anda dari mana asal usul kata Mudik itu?
Mudik sebenarnya berasal dari bahasa jawa yakni "Mulih Dhisik".
Mulih Dhisik jika di Indonesiakan berarti “pulang dulu”, dan kemudian disadur menjadi bahasa nasional untuk mendeskripsikan kegiatan para perantau yang kembali ke kampung halamannya.
Tradisi mudik ini sendiri merupakan kegiatan tahunan perantau yang kembali ke kampung halamannya guna merayakan hari lebaran idul fitri bersama keluarga dan sanak saudara.
Rasanya tidak afdhol jika merayakan idul fitri tidak bersama keluarga, orang tua, sanak saudara yang lainnya.
Ada rasa yang kurang, rasa sepi, dan kesedihan ketika merayakan idul fitri tanpa mereka, sanak saudara, orang tua dan kerabat kita.
Kegiatan mudik ini umumnya dilakukan sekitar dua minggu hingga seminggu menjelang lebaran.
Namun, tidak sedikut pula yang mudik beberapa hari sehabis lebaran, bahkan ketika hari H lebaran idul fitri.
Mengapa?
Hal ini dipicu karena sulitnya memperoleh tiket mudik dan padatnya arus lalu lintas saat mudik.
Pertanyaannya adalah apa sih makna dari mudik itu sendiri?
Bagi Anda yang belum pernah pergi merantau jauh dari keluarga, orang tua dan sanak saudara mungkin tidak bisa merasakannya.
Namun, bagi mereka yang merantau, mudik sudah hampir menjadi sebuah kewajiban.
Karena mudik adalah saat yang paling tepat untuk menunjukkan keberhasilannya di perantauan, dan juga melepas rindu bersama keluarga, sanak saudara hingga teman sepermainan.
Selain itu, mudik juga dimanfaatkan sebagai waktu untuk liburan, karena biasanya hari raya lebaran idul fitri selalu diiringi dengan libur yang panjang.
Sehingga, waktu liburan yang cukup panjang ini bisa dimanfaatkan untuk sejenak beristirahat dari kesibukan sehari-hari yang melelahkan.
4. THR - Tunjangan Hari Raya
Tradisi lebaran yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap orang di Indonesia adalah Tunjangan Hari Raya atau yang biasa disingkat THR.
THR ibarat kata sudah menjadi sebuah tradisi yang harus dan tidak terlepas dari lebaran idul fitri.
Tradisi pemberian THR ini merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat apalagi bagi mereka yang berprofesi sebagai karyawan.
Bahkan THR ini tidak hanya ditunggu-tunggu para karyawan atau pegawai, namun juga ditunggu-tunggu oleh saudara, teman dan anak-anak.
Karena biasanya, terutama anak-anak, selalu menunggu-nunggu dan menanti dapat THR dari paman, kakek, ayah dan saudaranya yang lain.
Jika di perayaan Imlek dikenal dengan Angpao, maka di perayaan hari raya lebaran idul fitri kita mengenalnya dengan THR.
Hal ini karena ada tradisi untuk memberikan THR bagi anak-anak yang datang bersilahturahmi ke rumah sanak saudara atau tetangga sekitar yang merayakan hari lebaran idul fitri.
Baca juga: THR PNS Tahun ini Sebesar Gaji Pokok + Remunerasi
5. Kue Lebaran
Hari raya lebaran idul fitri adalah hari kemenangan, hari yang suci dan bersih.
Karena pada hari ini, setiap dosa yang pernah dilakukan selama setahun terakhir, akan dihapus selama menunaikan ibadah puasa sebulan penuh dihari raya lebaran idul fitri ini.
Untuk lebih mensucikan diri kembali, biasanya umat muslim saling maaf-memaafkan.
Bersilaturahmi kerumah sanak saudara dan tetangga, saling meminta maaf dan saling memaafkan.
Nah, karena adanya momen bersilaturahmi dan saling maaf memaafkan di hari raya lebaran idul fitri ini, maka menjelang datangnya hari lebaran, setiap orang mulai memenuhi rumahnya dengan berbagai macam penganan kue guna menjamu tamu atau keluarga yang datang berkunjung untuk bersilahturahmi.
Jika makanan berat hari raya lebaran idul fitri identik dengan ketupat, rendang, opor ayam dan sambal goreng ati, maka makanan ringan, atau kue yang paling identik dengan lebaran adalah kue nastar.
Selain itu, jenis kue lainnya yang biasanya hadir di meja makan saat lebaran tiba adalah cookies coklat, kue kacang, kastengel keju, kue putri salju dan kue sumprit.
6. Malam Takbiran
Image Credit: Tokopedia |
Pada hari terakhir puasa dan setelah berbuka puasa terakhir yakni menjelang datangnya hari raya Idul Fitri kita mengenal juga tradisi malam takbiran.
Pada malam ini, penduduk tumpah ruah, riuh dengan suara ramai penduduk yang bertakbir diiringi dengan tabuhan bedug yang diiringi dengan takbir menyambut hari kemenangan.
Suara takbir ini juga terdengar dari semua masjid dengan pengeras suara menambah ramai suasana pada malam tersebut.
Tradisi malam takbiran ini bisa dibilang sudah menjadi budaya pada masyarakat kita.
Biasanya masyarakat muslim Indonesia turun ke jalan dan berpawai berkeliling mulai dari kampung-kampung hingga jalan perkotaan dengan mengagungkan nama Allah SWT untuk merayakan sudah sebulan penuh mereka berpuasa.
Baca juga: Manfaatkan Waktu Luangmu Wahai Generasi Milenial
7. Update di Media Sosial
Untuk tradisi atau fakta unik dan menarik lebaran idul fitri di Indonesia yang terakhir ini, baru mulai terjadi diera digitalisasi, dikalangan milenial.
Generasi milenial, menganggap tidak lengkap rasanya jika tidak membagikan kebahagian saat lebaran idul fitri dengan orang lain.
Karenanya banyak dari mereka memilih untuk membagikan momen berharga tersebut di sosial media mereka.
Hal ini mereka lakukan melalui berbagai cara, seperti update status, mengunggah foto bersama keluarga, hingga memposting video momen berkumpul bersama keluarga dengan berbagai hashtag.
Faktanya, update status dimedia sosial ini, juga telah menjadi tradisi dimasyarakat modern dan digital saat ini.
Dan update status di media sosial dalam merayakan hari raya lebaran idul fitri ini sudah seperti budaya di masyarakat kita.
Karenanya tidak heran jika menjelang hari raya tiba, sosial media seperti Facebook, Instagram, Twitter dan Pinterest akan dipenuhi berbagai macam postingan terkait lebaran.
Bahkan tradisi ini mulai ada sejak sebelum media sosial ada, yakni ketika kita mengenal SMS.
Ada banyak macam ucapan-ucapan SMS lebaran idul fitri yang unik, aneh, lucu untuk dikirimkan kepada teman-teman dan saudara kita via sms.
Baca juga: Cara Menghapus Status Lama di Facebook dan Twitter
Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri
Ketujuh fakta unik dan menarik lebaran idul fitri tersebut diatas, adalah fakta unik lebaran idul fitri di Indonesia secara umumnya.
Masih banyak fakta-fakta menarik lainnya yang berhubungan dengan menyambut hari raya lebaran idul fitri ini yang terjadi ditengah-tengah masyarakat kita.
Namun, tidak berlaku secara nasional seperti ketujuh fakta unik, menarik seputar lebaran idul fitri diatas.
Apapun tradisinya, satu hal yang pasti di hari raya lebaran idul fitri yang merayakan hari kemenangan nanti benar-benar dapat menjadi hari kemenangan bagi kita semua.
Agar kita semua menjadi pribadi yang lebih baik, saling menghargai dan menghormati sesama manusia.
Nah, dari ketujuh tradisi unik dan menarik diatas manakah yang sering Anda ikuti? atau daerah Anda memiliki tradisi tersendiri dalam merayakan hari raya lebaran idul fitri?
Jika iya, bagikan pengalaman tradisi perayaan hari raya lebaran idul fitri Anda dikolom komentar kami.
Kami dari komunitas blogger babel - AwamNet, khususnya redaksi dari awambicara id, mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri - Mohon Maaf Lahir dan Bathin!"
TENTANG KAMI : Situs yang didedikasikan sebagai tempat untuk belajar Soal CPNS, Psikotes dan Blogging. Informasi terkini tentang Drakor terbaru, Loker, Lifestyle dan Teknologi. Terus ikuti kami untuk update artikel terbaru, atau ikuti kami di Facebook dan Twitter.
Posting Komentar untuk "7 Fakta Unik dan Menarik Lebaran Idul Fitri di Indonesia"