Tukang Uninstal Di Uninstal - Oleh Balya Nur! #UnistallBukalapak dibayar Tunai dengan #UninstallJokowi
HUT ke-9 Bukalapak boleh dibilang hari baik kubu Jokowi. Padahal yang ultah Bukalapak, tapi yang sumringah kubu Jokowi.
Achmad Zaky sebagai CEO Bukalapak bukan cuma sumringah, tapi juga bangga mendadak menjadi orang penting.
Jokowi sebagai presiden menitipkan 56 juta UMKM yang ada di Indonesia agar bisa ditampung di Bukalapak.
Sampai saat ini Bukalapak baru menampung 4 juta UMKM.
Tentu saja Bukalapak bukan satu-satunya e-commerce yang beroperasi di Indonesia.
Lihat juga: Tuduhan Radikal dan Seracen Kembali ke Penuduh
Tapi sabagai Made in Indonesia, Achmad Zaky menjadi berbeda, dan punya nilai jual wabil khusus dalam persaingan pilpres.
Ultah ke-9 Bukalapak yang disiarkan oleh televisi swasta menjadi ajang pameran Jokowi yang ingin menegaskan dia bukan pro Asing dan pro Aseng seperti yang dituduhkan selama ini.
Juga sebagai ajang pameran kepeduliannya pada pengusaha lokal, juga pada UMKM.
Padahal yang paling gencar bicara ekonomi kerakyatan adalah kubu Prabowo.
Makanya pada bagian ini, kubu Prabowo tidak punya pintu masuk untuk mengeritik, apalagi nyinyirin Jokowi yang kelihatan girang banget di hari ultah ke-9 Bukalapak.
Kubu Prabowo lebih memilih diam, cukup jadi penonton saja melihat Jokowi seolah jadi pahlawan UMKM.
Bukan cuma itum, hari sumringah itu boleh dibilang, Jokowi adalah Bukalapak,
Bukalapak adalah jokowi, Bukalapak dan Jokowi adalah UMKM.
Bukalapak menjual elektabilitas secara online, dan telah diborong oleh Jokowi.
Kubu Prabowo cuma bisa menunggu, siapa tahu sebagaimana biasa, kubu Jokowi suka bikin blunder yang tidak terduga.
Dan benar saja, hari blunder itu datang lebih awal dari dugaan.
Bermula dari cuitan Achmad Zaky yang mengeritik omong kosong industry 4.0.
Kalau cuma itu, kubu Jokowi masih bisa terima.
Tapi pada akhir cuitnya dia menulis, mudah-mudah presiden baru bisa naikin.
Presiden baru ini yang bikin pendukung Jokowi murka.
Tanpa pikir panjang, ramai-ramai menyerbu Bukalapak dengan amarah tagar #Uninstallbukapalak.
Rekam jejak Achmad Zaky dikorak-korek.
Dari jejak itu, dimunculkan kalau Zaky adalah kader PKS.
Tentu saja, kubu Prabowo seperti mendadak ketiban rejeki nomplok.
Seluruh kesumringahan yang didapatkan Jokowi pada ultah ke-9 Bukalapak, diborong semua oleh kubu Prabowo.
Untuk menumpahkan seluruh pundi-pundi tabungan elektabilitas peduli pada UMKM dari kantong Jokowi.
Mula-mula Kubu Prabowo memberondong tagar #InstallBukalapak dengan narasi besar, kubu Prabowo membela pengusaha lokal dan membela UMKM.
Tanpa harus menghadiri ultah bukalapak, tanpa harus mengerahkan relawan, tanpa menyewa gedung plus nasi kotak dan segela tetek bengek lainnya.
Tanpa harus menyewa jam siar tayangan televisi, namun cukup dengan menggerakan jempol di hape pintar, kubu Prabowo berhasil mengambil alih seluruh kemewahan yang didapatkan Jokowi saat ultah bukalapak.
Mendadak kubu Jokowi menjadi musuh UMKM, kubu Prabowo menjadi pahlawan UMKM. Blunder tak bertepi.
Bonusnya, kubu Prabowo seolah menelanjangi kepedulian pemerintah Jokowi pada UMKM hanya sekedar pemanis bibir, padahal Jokowi cuma peduli pada elektabilitas.
Buktinya, setelah tahu atau diduga boss Bukalapak tidak mendukung 2 priode, pendukung petahana ngamuk-ngamuk, menuduh Bukalapak tidak tahu terima kasih, kacang lupa pada kulitnya.
Kubu Jokowi seolah menelanjangi junjungannya sendiri.
Jika sudah ditolong pemerintah, maka wajib mendukung tagar 2 priode.
Berarti?
Para penerima sertifikat tanah, para penerima pemasangan listrik gratis, dan segala bantuan lainnya harus belajar dari kesalahan Bukalapak.
Jangan coba-coba bilang presiden baru! Begitu kira-kira tafsirnya.
Ya, kurang lebih sekelas caleg atau kepala desa yang sudah nyumbang ini, nyumbang itu tapi nggak kepilih.
Ada yang mengambil kembali karpet yang sudah disumbangkan ke Masjid, bahkan ada calon kepala desa gagal, menutup akses jalan umum yang selama ini sudah dihibahkan untuk kepentingan umum.
Sudah kepalang tanggung, kubu Prabowo terus merangsek dengan tagar #UninstallJokowi.
Secara makna, #UninstallJokowi lebih dahsyat dari tagar #2019GantiPresiden.
Kalau ganti presiden, masih menyisakan sebagai mantan presiden.
Kalau sudah diuninstall, artinya tidak menyisakan apa-apa.
Ada juga software yang bisa mengembalikan beberapa memori installannya, tapi biasanya sebagian sudah cacat.
#UninstallJokowi juga bisa bermakna: Pemerintah Jokowi selama ini gemar menginstall, lalu dalam waktu yang tidak berapa lama menguninstall lagi. Dan itu sering dilakukan.
Misalnya, kasus pemukulan petugas KPK yang dilakukan oleh oknum aparat pemerintah yang di bawah tanggung jawab Mendagri, lalu muncul isu Mendagri melarang instansi pemerintah di bawah tanggung jawabnya, mengadakan rapat di hotel seperti curhatan Ketua PHRI di hadapan Presiden Jokowi.
Tanpa pikir panjang, Presiden Jokowi menguninstall larangan itu.
"Pertama saya ingin menjawab apa yang menjadi statemen Mendagri dulu. Tadi baru saja diberitahukan, sudah beres pak, tidak ditindaklanjuti. Baru aja ini, Mendagri masuk jawabannya, tidak ditindaklanjuti," ujar Jokowi.
Sontak pernyataan Jokowi tersebut disambut riuh tepuk tangan satu ruangan.
Remisi terhadap pembunuh wartawan, yang diinstall oleh tanda tangan Presiden, tak lama kemudian, diuninstall lagi oleh tanda tangan yang sama.
Alasannya, demi rasa keadilan.
Sewaktu menandatangani dulu, entah alasan apa.
Dan install-uninstall itu pun mendapat ganjaran tepuk tangan para wartawan.
Sebelumnya, kenaikan premium telah diinstall, dalam hitungan jam diuninstall lagi.
Di kalangan para menteri juga begitu.
Misalnya, Mendagri mengatur soal jilbab yang dikenakan PNS, lalu diuninstall lagi.
Kalau mau ditulis seluruh install dan uninsatall, terlalu panjang. Cari tahu sendiri sajalah. Gampang kok. Itu belum termasuk daftar janji kampanye yang diuninstall.
Lihat juga: Mana Jalan Tolmu? Ini Jalan Tolku!
Jangan bermain api, akan terbakar nanti. Nasihat dalam konteks ini, jangan bermain-main dengan install-uninsatall, akan teruninstall nanti. Dan telah terbukti dengan #UninstallJokowi yang berlanjut dengan #ShutdownJokowi dan #InstallPrabowo.
Sekarang bayangkan begini.
Seandainya mendadak CEO Bukalapak mendadak teriak, “Jokowi 2 proide!“ lalu dibumbui nyinyiran kepada Prabowo.
Bagaimana nasib tagar #installbukalapak?
Nampaknya, kubu Prabowo sudah punya perhitungan yang matang. Biar saja tagar itu mangkrak, toh sudah punya tagar #UninstallJokowi, #ShutdownJokowi dan #InstallPrabowo.
Kembali ke soal blunder.
Setelah pekan blunder yang dilakukan pemerintah, kali ini pendukung petahana dalam kasus #uninstalbukalapak juga ikutan bikin blunder.
Kalau selama ini blunder demi blunder disikapi dengan cara ngeles sekenanya, maka strategi kampanye model baru yang dicanangkan TKN yang disebut sebagai strategi perang total bisa bikin ngeri-ngeri manyun.
Dalam perang total, kalau menang akan meninggalkan banyak luka.
Kalau sampai bikin blunder, akan sangat sulit diperbaiki, yang berujung pada kekalahan yang memalukan. Lihat saja nanti.
Membaca skrinsyut pencarian Google ini rasanya seperti sedang membaca perilaku peserta pemilu dan para pemilih.
Ada Caleg yang kalah, meminta lagi pesawat televisi yang sudah disumbangkan pada warga.
Warga nggak kalah galaknya, bukan mengembalikan pesawat televisi, tapi membakar kotak ajaib itu.
Ada juga caleg gagal, menarik kembali sumbangan material untuk pembangunan sebuah mushola.
Material berupa 2000 batu bata, 10 sak semen dan satu truk pasir yang diberikan untuk pembangunan mushola saat masa kampanye , ditarik kembali karena di tempat ini ia hanya memperoleh 29 suara.
Seorang kepala desa menyegel sebuah sekolah Taman Kanak Kanak dan Tempat Pendidikan Anak Usia Dini.
Bahkan mengancam akan mengusir seluruh guru dan kepala sekolahnya setelah dua orang caleg titipan sang kades kalah di TPS dusun ini.
Beda lagi cara Kades gagal melampiaskan kekesalannya, dia menutup akses jalan dengan tembok.
Memang sih, jalanan itu sebeagian adalah tanah miliknya.
Ada lagi cerita terbaru.
Boss Bukalapak saat ultah Bukalapak sudah dibantu promosi oleh Presiden Jokowi.
Karena kapasitasnya sebagai presiden, bukan capres, jadi wajarlah kalau Presiden mendorong usaha e-commerce yang mengangkut gerbong jutaan UMKM.
Apalagi bossnya ploduk-ploduk Indonesia punya.
Jadi, nggak ada hubungannya dengan pilpres.
Beda lagi cara pandang pendukung Capres Jokowi.
Mau saat jadi presiden kek, saat jadi capres kek, orangnya itu-itu juga.
Nggak lebih nggak kurang, Jokowi namanya.
Boss bukalapak harus punya rasa terima kasih.
Caranya, jangan mengeritik Jokowi, apalagi sampai berhayal #gantipresiden. Haram hukumnya!
Tapi entah bagaimana awalnya, mendadak boss bukalapak berharap presiden yang baru kelak bisa lebih berbuat banyak untuk industri 4.0.
Tentu saja pendukung Jokowi mengartikan yang dimaksud boss bukalapak dengan #presidenbaru bukan presiden yang akan kembali menjadi presiden priode kedua.
Berarti boss Bukalapak nggak ada rasa terima kasihnya.
Sebagai balasan, rame-rame bikin tagar #uninstallbukalapak.
Kontan rating Bukalapak turun. Dari 4.5 menjadi 4.1.
Nggak peduli seberapa kerugian UMKM yang ada di gerbong Bukalapak. Pokoknya yang penting, ai bantu yu.., yu harus dukung ai.
Ini pelajaran berharga bagi yang sudah mendapatkan bantuan presiden.
Apakah bentuk sertifikat tanah, pemasangan listrik, bantuan ini, bantuan itu.
Ya, mungkin saja Presiden walau ngarep dukungan, tapi nggak akan bereaksi kalau yang sudah dibantu tetap mengacungkan dua jari.
Tapiiii…, ingatlah apa yang dilakukan pendukung Jokowi pada boss Bukalapak.
Mau sertifkat ente diuninstall?
Ada yang menarik dari skrinsyut di bawah judul “#UninstallBukalapak yang Tidak Tahu Berterima Kasih Pada Presiden.”
Lihat: Jangan Bercermin pada Cermin Retak
Link Bukalapak menampilkan promo dengan judul “ Srigala yang Tidak Tahu Berterima Kasih.“
Ternyata itu judul buku dongeng anak-anak. Ya, #UninstallBukalapak juga mirip dongeng anak-anak, kok.
Note: Artikel ini diambil dari status opini FB Balya Nur, dan diterbitkan kembali di Opini Awam Bicara ID, atas persetujuan yang bersangkutan.
#UninstallJokowi #ShutdownJokowi #InstallPrabowo #InstallBukalapak #2019PrabowoPresiden #IndonesiaAdilMakmur
Achmad Zaky sebagai CEO Bukalapak bukan cuma sumringah, tapi juga bangga mendadak menjadi orang penting.
Jokowi sebagai presiden menitipkan 56 juta UMKM yang ada di Indonesia agar bisa ditampung di Bukalapak.
Sampai saat ini Bukalapak baru menampung 4 juta UMKM.
Tentu saja Bukalapak bukan satu-satunya e-commerce yang beroperasi di Indonesia.
Lihat juga: Tuduhan Radikal dan Seracen Kembali ke Penuduh
Tapi sabagai Made in Indonesia, Achmad Zaky menjadi berbeda, dan punya nilai jual wabil khusus dalam persaingan pilpres.
#UninstallJokowi #ShutdownJokowi #InstallPrabowo
Ultah ke-9 Bukalapak yang disiarkan oleh televisi swasta menjadi ajang pameran Jokowi yang ingin menegaskan dia bukan pro Asing dan pro Aseng seperti yang dituduhkan selama ini.
Juga sebagai ajang pameran kepeduliannya pada pengusaha lokal, juga pada UMKM.
Padahal yang paling gencar bicara ekonomi kerakyatan adalah kubu Prabowo.
Makanya pada bagian ini, kubu Prabowo tidak punya pintu masuk untuk mengeritik, apalagi nyinyirin Jokowi yang kelihatan girang banget di hari ultah ke-9 Bukalapak.
Kubu Prabowo lebih memilih diam, cukup jadi penonton saja melihat Jokowi seolah jadi pahlawan UMKM.
Bukan cuma itum, hari sumringah itu boleh dibilang, Jokowi adalah Bukalapak,
Bukalapak adalah jokowi, Bukalapak dan Jokowi adalah UMKM.
Bukalapak menjual elektabilitas secara online, dan telah diborong oleh Jokowi.
Kubu Prabowo cuma bisa menunggu, siapa tahu sebagaimana biasa, kubu Jokowi suka bikin blunder yang tidak terduga.
Dan benar saja, hari blunder itu datang lebih awal dari dugaan.
Bermula dari cuitan Achmad Zaky yang mengeritik omong kosong industry 4.0.
Kalau cuma itu, kubu Jokowi masih bisa terima.
Tapi pada akhir cuitnya dia menulis, mudah-mudah presiden baru bisa naikin.
Presiden baru ini yang bikin pendukung Jokowi murka.
Tanpa pikir panjang, ramai-ramai menyerbu Bukalapak dengan amarah tagar #Uninstallbukapalak.
Rekam jejak Achmad Zaky dikorak-korek.
Dari jejak itu, dimunculkan kalau Zaky adalah kader PKS.
Tentu saja, kubu Prabowo seperti mendadak ketiban rejeki nomplok.
Seluruh kesumringahan yang didapatkan Jokowi pada ultah ke-9 Bukalapak, diborong semua oleh kubu Prabowo.
Untuk menumpahkan seluruh pundi-pundi tabungan elektabilitas peduli pada UMKM dari kantong Jokowi.
Mula-mula Kubu Prabowo memberondong tagar #InstallBukalapak dengan narasi besar, kubu Prabowo membela pengusaha lokal dan membela UMKM.
Tanpa harus menghadiri ultah bukalapak, tanpa harus mengerahkan relawan, tanpa menyewa gedung plus nasi kotak dan segela tetek bengek lainnya.
Tanpa harus menyewa jam siar tayangan televisi, namun cukup dengan menggerakan jempol di hape pintar, kubu Prabowo berhasil mengambil alih seluruh kemewahan yang didapatkan Jokowi saat ultah bukalapak.
Mendadak kubu Jokowi menjadi musuh UMKM, kubu Prabowo menjadi pahlawan UMKM. Blunder tak bertepi.
Bonusnya, kubu Prabowo seolah menelanjangi kepedulian pemerintah Jokowi pada UMKM hanya sekedar pemanis bibir, padahal Jokowi cuma peduli pada elektabilitas.
Buktinya, setelah tahu atau diduga boss Bukalapak tidak mendukung 2 priode, pendukung petahana ngamuk-ngamuk, menuduh Bukalapak tidak tahu terima kasih, kacang lupa pada kulitnya.
Kubu Jokowi seolah menelanjangi junjungannya sendiri.
Jika sudah ditolong pemerintah, maka wajib mendukung tagar 2 priode.
Berarti?
Para penerima sertifikat tanah, para penerima pemasangan listrik gratis, dan segala bantuan lainnya harus belajar dari kesalahan Bukalapak.
Jangan coba-coba bilang presiden baru! Begitu kira-kira tafsirnya.
Ya, kurang lebih sekelas caleg atau kepala desa yang sudah nyumbang ini, nyumbang itu tapi nggak kepilih.
Ada yang mengambil kembali karpet yang sudah disumbangkan ke Masjid, bahkan ada calon kepala desa gagal, menutup akses jalan umum yang selama ini sudah dihibahkan untuk kepentingan umum.
Tukang Uninstall Diuninstall
Sudah kepalang tanggung, kubu Prabowo terus merangsek dengan tagar #UninstallJokowi.
Secara makna, #UninstallJokowi lebih dahsyat dari tagar #2019GantiPresiden.
Kalau ganti presiden, masih menyisakan sebagai mantan presiden.
Kalau sudah diuninstall, artinya tidak menyisakan apa-apa.
Ada juga software yang bisa mengembalikan beberapa memori installannya, tapi biasanya sebagian sudah cacat.
#UninstallJokowi juga bisa bermakna: Pemerintah Jokowi selama ini gemar menginstall, lalu dalam waktu yang tidak berapa lama menguninstall lagi. Dan itu sering dilakukan.
Misalnya, kasus pemukulan petugas KPK yang dilakukan oleh oknum aparat pemerintah yang di bawah tanggung jawab Mendagri, lalu muncul isu Mendagri melarang instansi pemerintah di bawah tanggung jawabnya, mengadakan rapat di hotel seperti curhatan Ketua PHRI di hadapan Presiden Jokowi.
Tanpa pikir panjang, Presiden Jokowi menguninstall larangan itu.
"Pertama saya ingin menjawab apa yang menjadi statemen Mendagri dulu. Tadi baru saja diberitahukan, sudah beres pak, tidak ditindaklanjuti. Baru aja ini, Mendagri masuk jawabannya, tidak ditindaklanjuti," ujar Jokowi.
Sontak pernyataan Jokowi tersebut disambut riuh tepuk tangan satu ruangan.
Remisi terhadap pembunuh wartawan, yang diinstall oleh tanda tangan Presiden, tak lama kemudian, diuninstall lagi oleh tanda tangan yang sama.
Alasannya, demi rasa keadilan.
Sewaktu menandatangani dulu, entah alasan apa.
Dan install-uninstall itu pun mendapat ganjaran tepuk tangan para wartawan.
Sebelumnya, kenaikan premium telah diinstall, dalam hitungan jam diuninstall lagi.
Di kalangan para menteri juga begitu.
Misalnya, Mendagri mengatur soal jilbab yang dikenakan PNS, lalu diuninstall lagi.
Kalau mau ditulis seluruh install dan uninsatall, terlalu panjang. Cari tahu sendiri sajalah. Gampang kok. Itu belum termasuk daftar janji kampanye yang diuninstall.
Lihat juga: Mana Jalan Tolmu? Ini Jalan Tolku!
Jangan bermain api, akan terbakar nanti. Nasihat dalam konteks ini, jangan bermain-main dengan install-uninsatall, akan teruninstall nanti. Dan telah terbukti dengan #UninstallJokowi yang berlanjut dengan #ShutdownJokowi dan #InstallPrabowo.
Sekarang bayangkan begini.
Seandainya mendadak CEO Bukalapak mendadak teriak, “Jokowi 2 proide!“ lalu dibumbui nyinyiran kepada Prabowo.
Bagaimana nasib tagar #installbukalapak?
Nampaknya, kubu Prabowo sudah punya perhitungan yang matang. Biar saja tagar itu mangkrak, toh sudah punya tagar #UninstallJokowi, #ShutdownJokowi dan #InstallPrabowo.
Blunder Kubu Petahana Pilpres
Kembali ke soal blunder.
Setelah pekan blunder yang dilakukan pemerintah, kali ini pendukung petahana dalam kasus #uninstalbukalapak juga ikutan bikin blunder.
Kalau selama ini blunder demi blunder disikapi dengan cara ngeles sekenanya, maka strategi kampanye model baru yang dicanangkan TKN yang disebut sebagai strategi perang total bisa bikin ngeri-ngeri manyun.
Dalam perang total, kalau menang akan meninggalkan banyak luka.
Kalau sampai bikin blunder, akan sangat sulit diperbaiki, yang berujung pada kekalahan yang memalukan. Lihat saja nanti.
Skrinsut Tidak Tahu Terimakasih
Membaca skrinsyut pencarian Google ini rasanya seperti sedang membaca perilaku peserta pemilu dan para pemilih.
Ada Caleg yang kalah, meminta lagi pesawat televisi yang sudah disumbangkan pada warga.
Warga nggak kalah galaknya, bukan mengembalikan pesawat televisi, tapi membakar kotak ajaib itu.
Ada juga caleg gagal, menarik kembali sumbangan material untuk pembangunan sebuah mushola.
Material berupa 2000 batu bata, 10 sak semen dan satu truk pasir yang diberikan untuk pembangunan mushola saat masa kampanye , ditarik kembali karena di tempat ini ia hanya memperoleh 29 suara.
Seorang kepala desa menyegel sebuah sekolah Taman Kanak Kanak dan Tempat Pendidikan Anak Usia Dini.
Bahkan mengancam akan mengusir seluruh guru dan kepala sekolahnya setelah dua orang caleg titipan sang kades kalah di TPS dusun ini.
Beda lagi cara Kades gagal melampiaskan kekesalannya, dia menutup akses jalan dengan tembok.
Memang sih, jalanan itu sebeagian adalah tanah miliknya.
Ada lagi cerita terbaru.
Boss Bukalapak saat ultah Bukalapak sudah dibantu promosi oleh Presiden Jokowi.
Karena kapasitasnya sebagai presiden, bukan capres, jadi wajarlah kalau Presiden mendorong usaha e-commerce yang mengangkut gerbong jutaan UMKM.
Apalagi bossnya ploduk-ploduk Indonesia punya.
Jadi, nggak ada hubungannya dengan pilpres.
Beda lagi cara pandang pendukung Capres Jokowi.
Mau saat jadi presiden kek, saat jadi capres kek, orangnya itu-itu juga.
Nggak lebih nggak kurang, Jokowi namanya.
Boss bukalapak harus punya rasa terima kasih.
Caranya, jangan mengeritik Jokowi, apalagi sampai berhayal #gantipresiden. Haram hukumnya!
Tapi entah bagaimana awalnya, mendadak boss bukalapak berharap presiden yang baru kelak bisa lebih berbuat banyak untuk industri 4.0.
Tentu saja pendukung Jokowi mengartikan yang dimaksud boss bukalapak dengan #presidenbaru bukan presiden yang akan kembali menjadi presiden priode kedua.
Berarti boss Bukalapak nggak ada rasa terima kasihnya.
Sebagai balasan, rame-rame bikin tagar #uninstallbukalapak.
Kontan rating Bukalapak turun. Dari 4.5 menjadi 4.1.
Nggak peduli seberapa kerugian UMKM yang ada di gerbong Bukalapak. Pokoknya yang penting, ai bantu yu.., yu harus dukung ai.
Ini pelajaran berharga bagi yang sudah mendapatkan bantuan presiden.
Apakah bentuk sertifikat tanah, pemasangan listrik, bantuan ini, bantuan itu.
Ya, mungkin saja Presiden walau ngarep dukungan, tapi nggak akan bereaksi kalau yang sudah dibantu tetap mengacungkan dua jari.
Tapiiii…, ingatlah apa yang dilakukan pendukung Jokowi pada boss Bukalapak.
Mau sertifkat ente diuninstall?
Ada yang menarik dari skrinsyut di bawah judul “#UninstallBukalapak yang Tidak Tahu Berterima Kasih Pada Presiden.”
Lihat: Jangan Bercermin pada Cermin Retak
Link Bukalapak menampilkan promo dengan judul “ Srigala yang Tidak Tahu Berterima Kasih.“
Ternyata itu judul buku dongeng anak-anak. Ya, #UninstallBukalapak juga mirip dongeng anak-anak, kok.
Note: Artikel ini diambil dari status opini FB Balya Nur, dan diterbitkan kembali di Opini Awam Bicara ID, atas persetujuan yang bersangkutan.
#UninstallJokowi #ShutdownJokowi #InstallPrabowo #InstallBukalapak #2019PrabowoPresiden #IndonesiaAdilMakmur
TENTANG KAMI : Situs yang didedikasikan sebagai tempat untuk belajar Soal CPNS, Psikotes dan Blogging. Informasi terkini tentang Drakor terbaru, Loker, Lifestyle dan Teknologi. Terus ikuti kami untuk update artikel terbaru, atau ikuti kami di Facebook dan Twitter.
Posting Komentar untuk "Tukang Uninstal Di Uninstal - Oleh Balya Nur! #UnistallBukalapak dibayar Tunai dengan #UninstallJokowi"