Kegagalan Pidato Kebangsaan Prabowo 14 Januari 2019 oleh Fahri Hamzah
Maaf pak Prabowo, bapak gagal menunjukkan kepada publik dan rakyat Indonesia bahwa bapak berbahaya dan menakutkan, seperti keinginan musuh-musuh politik bapak.
Saran ke BPN: Suruh pak Prabowo dan Sandiuno bikin komitmen akan BAYAR HUTANG Indonesia berapapun akibat pemerintahan sebelumnya.
Lihat: Jangan Bercermin di Cermin Retak
Sebab saya duga ada yang menghasut keluar bahwa kalau mereka memimpin, hutang NKRI gak bakalan dibayar. Bayar aja, berapapun!
Pak Prabowo hanya perlu melampaui trauma dan phobia yang sudah kadung disebar oleh musuh-musuhnya bahwa beliau itu berbahaya dan mengancam.
Seolah beliau akan mengacau dan merusak demokrasi dan transisi yang sudah berjalan.
Pidato Prabowo malam ini, mungkin mengecewakan pengikut militan.
Tapi bagus memberi sinyal bahwa dalam pemerintahannya bersama Sandiuno semua dapat tempat.
Bahkan musuh-musuhnya.
Itu sejarah Prabowo.
Tidak punya kebiasaan balas dendam.
Tapi saya tahu, seberapa “serem” dan “bahaya” Prabowo mau digambarkan.
Untung Prabowo memilih Sandiuno yang bukan seorang simbol Islam, bisa habis waktu untuk menjelaskan tuduhan bahwa ini adalah kombinasi “nasionalis radikal dan Islam radikal”.
Kalau kemarin seorang ulama dipaksakan, Prabowo akan dituduh bersekongkol dengan Islam radikal untuk membentuk khilafah.
Lalu rakyat akan ditakutkan bahwa Prabowo ditunggangi oleh teroris dan ekstrimis untuk membajak NKRI. Jenderal merah putih itu akan dilumuri fitnah.
Untung calon wakil presiden pilihan Prabowo adalah seorang anak muda Sandiaga Uno yang jejaknya “modern”.
Mencari cara untuk membuatnya nampak radikal dan ekstrem susah sekali. Kecewalah segala rekayasa dan matilah semua jurus. MATI KUTU!
Tahun 2013-2014 lalu dalam kurun Pilpres 2014 beliau Prabowo dituduh psikopat dan gila oleh seorang mantan jenderal yang punya banyak bisnis dalam rezim ini.
Beliau tidak pernah membalas.
Semua dianggap sahabat di jalan yang berbeda.
Semua tuduhan dalam Pilpres 2014 sudah hilang.
Satu-satunya yang belum adalah menempelkan Prabowo dengan cap “Islam radikal”.
Hampir saja sukses.
Alhamdulilah sekarang, semua tuduhan sudah HILANG.
Sebuah titik awal Debat Pertama yang akan lengang. Ia akan menang.
Malam ini, Prabowo-Sandiuno tampil memakai jas yang biasa mereka pakai.
Karena mereka pengusaha beraset trilyunan rupiah. (Entah berapa sisanya setelah mereka menyumbang kampanye ya 😃).
Tapi tampilannya sangat elegan dan wajar.
Lihat: Presiden Diatas Semua Golongan Lambang Jari
Keduanya serasi sepasang yang ideal.
Karena yang penting adalah, malam ini Visi Misi 02 telah disampaikan.
Tidak ideal, tetapi semua sudah dikatakan.
Mereka mengajak semua orang yang terbaik, “The Brightest Sons and Daughters of INDONESIA” untuk bergabung menunju Indonesia menang.
Semoga malam ini pemaparan Visi Misi 02 dan kemarin sudah penyampaian Visi Misi 01 adalah awal dari serunya Debat Pertama kita dalam sesi debat kamis besok. Demi kecerdasan publik. Amin.
Twitter @Fahrihamzah 14/1/2019
Saran ke BPN: Suruh pak Prabowo dan Sandiuno bikin komitmen akan BAYAR HUTANG Indonesia berapapun akibat pemerintahan sebelumnya.
Lihat: Jangan Bercermin di Cermin Retak
Kegagalan Pidato Kebangsaan Prabowo
Sebab saya duga ada yang menghasut keluar bahwa kalau mereka memimpin, hutang NKRI gak bakalan dibayar. Bayar aja, berapapun!
Pak Prabowo hanya perlu melampaui trauma dan phobia yang sudah kadung disebar oleh musuh-musuhnya bahwa beliau itu berbahaya dan mengancam.
Seolah beliau akan mengacau dan merusak demokrasi dan transisi yang sudah berjalan.
Pidato Prabowo malam ini, mungkin mengecewakan pengikut militan.
Tapi bagus memberi sinyal bahwa dalam pemerintahannya bersama Sandiuno semua dapat tempat.
Bahkan musuh-musuhnya.
Itu sejarah Prabowo.
Tidak punya kebiasaan balas dendam.
Tapi saya tahu, seberapa “serem” dan “bahaya” Prabowo mau digambarkan.
Untung Prabowo memilih Sandiuno yang bukan seorang simbol Islam, bisa habis waktu untuk menjelaskan tuduhan bahwa ini adalah kombinasi “nasionalis radikal dan Islam radikal”.
Kalau kemarin seorang ulama dipaksakan, Prabowo akan dituduh bersekongkol dengan Islam radikal untuk membentuk khilafah.
Lalu rakyat akan ditakutkan bahwa Prabowo ditunggangi oleh teroris dan ekstrimis untuk membajak NKRI. Jenderal merah putih itu akan dilumuri fitnah.
Untung calon wakil presiden pilihan Prabowo adalah seorang anak muda Sandiaga Uno yang jejaknya “modern”.
Mencari cara untuk membuatnya nampak radikal dan ekstrem susah sekali. Kecewalah segala rekayasa dan matilah semua jurus. MATI KUTU!
Tahun 2013-2014 lalu dalam kurun Pilpres 2014 beliau Prabowo dituduh psikopat dan gila oleh seorang mantan jenderal yang punya banyak bisnis dalam rezim ini.
Beliau tidak pernah membalas.
Semua dianggap sahabat di jalan yang berbeda.
Semua tuduhan dalam Pilpres 2014 sudah hilang.
Satu-satunya yang belum adalah menempelkan Prabowo dengan cap “Islam radikal”.
Hampir saja sukses.
Alhamdulilah sekarang, semua tuduhan sudah HILANG.
Sebuah titik awal Debat Pertama yang akan lengang. Ia akan menang.
Malam ini, Prabowo-Sandiuno tampil memakai jas yang biasa mereka pakai.
Karena mereka pengusaha beraset trilyunan rupiah. (Entah berapa sisanya setelah mereka menyumbang kampanye ya 😃).
Tapi tampilannya sangat elegan dan wajar.
Lihat: Presiden Diatas Semua Golongan Lambang Jari
Keduanya serasi sepasang yang ideal.
Karena yang penting adalah, malam ini Visi Misi 02 telah disampaikan.
Tidak ideal, tetapi semua sudah dikatakan.
Mereka mengajak semua orang yang terbaik, “The Brightest Sons and Daughters of INDONESIA” untuk bergabung menunju Indonesia menang.
Semoga malam ini pemaparan Visi Misi 02 dan kemarin sudah penyampaian Visi Misi 01 adalah awal dari serunya Debat Pertama kita dalam sesi debat kamis besok. Demi kecerdasan publik. Amin.
Twitter @Fahrihamzah 14/1/2019
TENTANG KAMI : Situs yang didedikasikan sebagai tempat untuk belajar Soal CPNS, Psikotes dan Blogging. Informasi terkini tentang Drakor terbaru, Loker, Lifestyle dan Teknologi. Terus ikuti kami untuk update artikel terbaru, atau ikuti kami di Facebook dan Twitter.
Posting Komentar untuk "Kegagalan Pidato Kebangsaan Prabowo 14 Januari 2019 oleh Fahri Hamzah"